Abstrak


Efek aplikasi model pembelajaran koooperatif tipe tgt dalam penjasorkes terhadap hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013


Oleh :
Ageng Rahma - K4608038 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan keefektifan aplikasi model pembelajaran Kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013, dan (2) membandingkan hasil belajar tolak peluru antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan siswa yang belajar tolak peluru menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, Penelitian Eksperimen Kuasi (PEK) ini dilaksanakan dengan desain Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan siswa kelas VII H SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 60 orang. Siswa kelas VII A yang berjumlah 30 siswa sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VII H yang berjumlah 30 siswa sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan pengukuran tolak peluru gaya ortodoks (Andi Suhendro, 2006) dan lembar observasi atau lembar pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Dari segi proses model pembelajaran kooperatif tipe TGT efektif untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini ditunjukkan oleh hasil-hasil analisis data, a) Analisis data dengan lembar observasi terhadap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran selama 4 kali pertemuan, bahwa sebagian besar siswa termasuk dalam kategori baik sebanyak 24 siswa atau 80% dan kategori baik sekali sebanyak 6 siswa atau 20 %, Dalam pembelajaran konvensional tidak dapat dilaksanakan observasi saat pembelajaran berlangsung, karena pembelajaran tidak terdesain dengan rinci sebagaimana pada kelompok eksperimen. b) Dari analisis perbandingan hasil skor pretest dan posttest, siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila berada dalam kategori baik sekali, baik dan sedang. Pada kelompok kontrol saat pretest siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa atau 23,33% setelah mendapat perlakuan (posttest) meningkat menjadi 24 siswa atau 80% dari 30 siswa, Sedangkan pada kelompok eksperimen saat pretest siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa atau 20% setelah mendapatkan perlakuan (posttest) meningkat menjadi 30 siswa atau 100% dari 30 siswa (2) Dari segi produk, atau peningkatan hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks juga menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji kesamaan dan uji kesejajaran ternyata dua model regresi linier tidak sama, namun sejajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar tolak peluru antara pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan pendekatan konvensional. Konstanta garis regresi kelompok eksperimen adalah 2.34. Konstanta ini lebih besar dari konstanta garis regresi kelompok kontrol yaitu 2.01. Secara geometris garis regresi kelompok eksperimen diatas garis regresi kelompok kontrol. Dari rata-rata hasil tes akhir siswa yang belajar tolak peluru gaya ortodoks dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 4,85 m, sedangkan rata-rata test akhir siswa yang belajar tolak peluru gaya ortodoks dengan pendekatan konvensional adalah 4,21 m. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibanding hasil belajar tolak peluru dengan pendekatan konvensional. Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe TGT, hasil belajar tolak pelurugaya ortodoks