Abstrak


Pengambilan zat warna alami dari daun jati (tectona grandis) untuk makanan ringan


Oleh :
Adeline Maria C.E.A - I8310002 - Fak. Teknik

Pewarna telah lama digunakan pada makanan untuk meningkatkan penampilan.Zat warna dibagi menjadi dua, yaitu zat warna alami dan zat warna sintetis. Zat warna alami berasal dari hewan maupun tumbuhan, sedangkan zat warna sintetis dapat dihasilkan dari bahan-bahan kimia. Pada penelitian, sumber zat warna yang digunakan adalah daun jati. Tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan perbandingan yang tepat antara bahan dengan pelarut (solven) pada ekstraksi dari daun jati, menentukan suhu yang diperlukan pada ekstraksi dari daun jati, menghitung rendemen yang dihasilkan pada ekstraksi dari daun jati, menentukan volume ekstraks yang ditambahkan pada agar-agar yang warnanya disukai responden, menentukan volume ekstraks yang ditambahkan pada masakan gudeg yang warnanya disukai responden. Pembuatan zat warna dari daun jati yaitu bahan baku yang berupa daun jati muda dan daun jati tua dipotong-potong kecil-kecil kemudian daun jati tersebut diekstrak dengan waktu 1 jam, suhu 30oC untuk daun jati muda,dan 50oC untuk daun jati tua, setelah itu dilakukan penyaringan, filtrat yang diperoleh di pekatkan hingga 1/3 volumenya, kemudian dilakukan pengeringan dengan menggunakan oven, akan diperoleh zat warna yang diinginkan. Zat warna yang dihasilkan bewarna merah kehitaman, mempunyai kadar air 83,1%. Rendemen yang dihasilkan pada suhu 30oC sebesar 1,04 %, sedangkan pada suhu 50oC sebesar 3,56%. Hasil organoleptik menunjukkan bahwa penggunaan zat warna pada makanan agar-agar adalah dengan menambahan 30 ml zat warna dari daun jati muda, sedangkan pada makanan gudeg adalah dengan menambahkan 30 ml zat warna dari daun jati tua.