Abstrak


Hubungan Antara Self-Disclosure Dengan Stres Pada Remaja Siswa Smp Negeri 8 Surakarta


Oleh :
Fajar Suryaningsih - G0106047 - Fak. Kedokteran

Remaja adalah fase perkembangan yang rentan terhadap stres. Stres pada remaja disebabkan permasalahan dalam penyelesaian tugas-tugas perkembangan dengan pola kehidupan baru yang kompleks sebagai seorang remaja. Permasalahan yang timbul dalam keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar juga menimbulkan stres pada remaja. Ketika berada dalam situasi stres, remaja membutuhkan kehadiran orang lain. Kecenderungan remaja berada dalam kelompok sebaya mendorong mereka melakukan self-disclosure untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-disclosure dengan stres pada remaja. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta yang masih berusia remaja (12-18 tahun). Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling terhadap enam kelas sehingga diperoleh tiga kelas sebagai sampel try-out dan tiga kelas sebagai sampel penelitian yang berjumlah 84 siswa. Alat pengumpulan data menggunakan skala self-disclosure dan skala stres. Indeks daya beda aitem skala self-disclosure adalah 0,265 - 0,649 dan reliabilitasnya 0,877. Indeks daya beda aitem skala stres adalah 0,297 - 0,733 dan reliabilitasnya 0,894. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis korelasi product moment Pearson. Hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi antara variabel self-disclosure dengan stres pada remaja (r) = 0,219 dan p = 0,045 (p < 0,05), sehingga menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif antara self-disclosure dengan stres pada remaja. Angka koefisien korelasi menandakan hubungan antarvariabel memiliki tingkat keeratan yang lemah.