;

Abstrak


Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (tps) dan numbered heads together (nht) dengan pendekatan kontekstual pada materi segitiga dan segi empat ditinjau dari kemandirian belajar matematika siswa SMP Negeri se Kabupaten Keb


Oleh :
Dhiya Ayu Tsamrotul Ihtiari - S851202015 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada materi keliling dan luas segitiga dan segi empat: (1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik, model TPS dengan Pendekatan Kontekstual (TPSK), NHT dengan Pendekatan Kontekstual (NHTK) atau Langsung; (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik, siswa dengan kemandirian belajar matematika tinggi, sedang atau rendah; (3) pada masing-masing kategori kemandirian belajar matematika, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik, model TPSK, NHTK atau Langsung dan (4) pada masing-masing model, manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik, siswa dengan kemandirian belajar matematika tinggi, sedang atau rendah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3?3. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri se Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Instrumen penelitian ini adalah angket kemandirian belajar matematika dan tes prestasi belajar. Sebelum digunakan, dilakukan uji coba angket meliputi validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas, serta uji coba tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Sebelum eksperimen, dilakukan uji keseimbangan menggunakan anava satu jalan dengan sel tak sama. Uji hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama. Sebagai prasyarat, dilakukan uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan homogenitas menggunakan metode Bartlett. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) model NHTK menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada TPSK maupun Langsung, model TPSK menghasilkan prestasi belajar sama baiknya dengan Langsung; (2) siswa dengan kemandirian belajar matematika tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar sama baik, siswa pada kedua kategori tersebut mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan kemandirian belajar matematika rendah; (3) pada masing-masing kategori kemandirian belajar matematika, model NHTK menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada TPSK dan Langsung, model TPSK menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada Langsung dan (4) pada masing-masing model, siswa dengan kemandirian belajar matematika tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar sama baik, siswa pada kedua kategori tersebut mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan kemandirian belajar matematika rendah. Kata kunci: Prestasi Belajar, NHT, TPS, Pendekatan Kontekstual, Kemandirian Belajar Matematika