Abstrak
Kajian tentang batik klasik dan kontemporer ponorogo di perusahaan batik lesoeng
Oleh :
Bella Ardikara Ramadhan - K3209005 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) latar belakang keberadaan Perusahaan Batik Lesoeng, (2) proses pembuatan batik klasik dan kontemporer Ponorogo di Perusahaan Batik Lesoeng, (3) makna dan bentuk motif pada batik klasik dan kontemporer Ponorogo yang dihasilkan Perusahaan Batik Lesoeng. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa informan, tempat, dan peristiwa, arsip dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Validitas data dicapai dengan menggunakan triangulasi data dan review informan. Teknik analisis data yang digunakan teknik model analisis jalinan meliputi: reduksi data, display data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) latar belakang keberadaan Perusahaan Batik Lesoeng berawal dari keinginan untuk mengembangkan lagi batik Ponorogo yang pernah mengalami masa kejayaan, membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, dan memanfaatkan sumber daya yang ada dikawasan Ponorogo, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. (2) Proses pembuatan batik di Perusahaan Batik Lesoeng untuk batik klasik Ponorogo semua proses pembuatannya menggunakan teknik batik tulis, sedangkan untuk batik kontemporer Ponorogo menggunakan teknik batik tulis dan teknik batik cap. Pada proses pembuatan batik kontemporer Ponorogo ada keunikannya, yaitu kain untuk batik kontemporer yang akan dijadikan sebuah kemeja atau baju, kain bahan baku yang akan dibatik tersebut dijahit terlebih dahulu sehingga terbentuklah kemeja yang selanjutnya siap untuk dibatik dengan motif batik kontemporer Ponorogo. Proses tersebut dikerjakan supaya motif batik kontemporer Ponorogo disetiap sanggitan/ potongannya dapat menyatu, karena susunan motifnya yang tidak teratur (3) Makna motif batik klasik Ponorogo ada beberapa yang mempunyai kesamaan dengan batik klasik dari Surakarta. Kesamaan tersebut disebabkan karena adanya keterkaitan sejarah perbatikan pada zaman dulu. Begitu pula untuk segi bentuk motif batiknya juga memiliki kesamaan dengan batik klasik surakarta, seperti batik Sekar Jagad dan juga Batik Rujak Senthe. Tetapi yang membedakan adalah dari segi warna latarnya. Untuk batik klasik Ponorogo menggunakan warna latar hitam. Sedangkan untuk batik kontemporer Ponorogo maknanya bersumber dari budaya yang ada di Ponorogo. Untuk bentuk motif batik kontemporer Ponorogo terinspirasi dari kebudayaan lokal yaitu kesenian Reog yang menjadi ikon Ponorogo, yaitu berupa Dhadak Merak, Jaranan, dan Burung Merak Kata kunci: motif, makna, bentuk, klasik dan kontemporer