Abstrak


Hubungan antara kematangan emosi dan dukungan emosi dengan penerimaan pada ibu yang memiliki anak autis di SLB Negeri Semarang


Oleh :
Erna Widhi Rahayu - G0108054 - Fak. Kedokteran

Ibu mengalami beragam reaksi emosi ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa anak mengalami autisme. Banyaknya kesulitan yang harus dihadapi dan dirasakan berat oleh ibu dalam pengasuhan anak autis berimplikasi terhadap keadaan psikologis di dalam diri ibu, hal ini disebabkan ibu dituntut untuk mengasuh anak autis dengan cara yang berbeda dari anak pada umumnya, karena anak autis mengalami berbagai hambatan dalam perkembangannya. Diperlukan penerimaan dari ibu terhadap keadaan yang dialami oleh anak agar ibu dapat mengupayakan yang terbaik bagi anak sehingga anak berkembang secara optimal. Kematangan emosi dan dukungan emosi yang tinggi sebagai faktor internal dan eksternal dimungkinkan akan mendorong ibu untuk mencapai tahap penerimaan terhadap keadaan autisme yang dialami oleh anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan dukungan emosi dengan penerimaan pada ibu yang memiliki anak autis. Responden penelitian adalah ibu yang memiliki anak penyandang autis di SLB Negeri Semarang. Sampel penelitian ini sebanyak 40 ibu. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive quota incidental sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala penerimaan ibu, skala kematangan emosi, dan skala dukungan emosi. Skala penerimaan ibu terdiri dari 33 aitem valid dengan koefisien validitas bergerak dari 0,319 sampai dengan 0,682 dan koefisien reliabilitas 0,907. Skala kematangan emosi terdiri dari 35 aitem valid dengan koefisien validitas bergerak dari 0,318 sampai dengan 0,669 dan koefisien reliabilitas 0,890. Skala dukungan emosi terdiri dari 31 aitem valid dengan koefisien validitas bergerak dari 0,317 sampai dengan 0,729 dan koefisien reliabilitas 0,895. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda dua prediktor, diperoleh p-value 0,000 < 0,05 dan Fhitung 44,794 > Ftabel 3,252 serta R sebesar 0,841. Hal ini berarti ada hubungan yang kuat dan sangat signifikan antara kematangan emosi dan dukungan emosi dengan penerimaan pada ibu yang memiliki anak autis di SLB Negeri Semarang. Nilai koefisien determinan (R Square) sebesar 0,708 artinya kematangan emosi dan dukungan emosi secara bersama-sama memberi sumbangan efektif (SE) sebesar 70,8% terhadap penerimaan pada ibu yang memiliki anak autis. Dengan sumbangan masing-masing 53,48% untuk variabel kematangan emosi dan 17,29% untuk dukungan emosi. Sisanya yaitu sebesar 29,2 % dijelaskan oleh variabel atau faktor lain di luar penelitian yang mempengaruhi penerimaan pada ibu yang memiliki anak autis di SLB Negeri Semarang. Kata Kunci : Penerimaan Ibu, Kematangan Emosi, Dukungan Emosi, Autisme