Analisis tingkat bahaya longsor daerah aliran sungai (DAS) botok Kabupaten Karanganyar tahun 2009

Oleh :
Nada Fitria - K5405029 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui tingkat bahaya longsor di DAS Botok, 2) Mengetahui faktor yang paling mempengaruhi tingkat bahaya longsor DAS Botok. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif spasial, dengan satuan lahan sebagai satuan analisis. Satuan lahan merupakan bagian dari lahan dengan kesamaan karakteristik lahan berupa geologi, tanah, lereng, dan penggunaan lahan. Tumpang susun dari empat karakteristik itu dihasilkan Peta Satuan Lahan dengan 42 satuan lahan, yang merupakan populasi penelitian. Sampel tanah diambil dengan Area Sampling sebanyak 42 sampel satuan lahan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, analisis dokumentasi termasuk interpretasi citra dan peta, dan analisis laboratorium. Analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Teknik analisis dengan Metode pengharkatan (skoring) untuk mengetahui tingkat bahaya longsor DAS Botok dan untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi tingkat bahaya longsor DAS Botok menggunakan analisis tabel dengan jumlah harkat paling sedikit. Kesimpulan penelitian ini adalah 1) DAS Botok mempunyai tiga klas bahaya longsor yaitu klas II merupakan tingkat bahaya longsor tinggi dengan sebaran di 9 satuan lahan dengan luas 283,28 Ha (8,44%), klas III merupakan tingkat bahaya longsor yang cukup tinggi dengan sebarannya di 25 satuan lahan dengan luas 2221, 70 Ha (66,16%) dan klas IV merupakan tingkat bahaya longsor sedang yang mempunyai sebaran di 8 satuan lahan dengan luas 852,81 Ha (25,4%). 2) Faktor yang paling mempengaruhi tingkat bahaya longsor DAS Botok adalah kedalaman efektif tanah. Kedalaman efektif tanah DAS Botok yang mempunyai kriteria sangat dangkal sampai sedang menjadikan air yang diserap oleh tanah sedikit sehingga aliran permukaan (Run off) menjadi besar. Kata Kunci: Deskriptif Spasial, Tanah, Satuan Lahan, Penggunaan Lahan, Kemiringan Lereng, DAS, Tingkat Bahaya Longsor.