;

Abstrak


Konstruksi Identitas Remaja dalam Komunitas Virtual Jejaring Sosial (Studi Kualitatif Konstruksi Identitas dalam Facebook Group “Cah2 Perpuz”)


Oleh :
Amin Taufiq Kurniawan - S220906002 - Sekolah Pascasarjana

Konteks ruang jejaring sosial (Facebook) merupakan sebuah celah fenomena kontemporer dimana memungkinkan melihat berbagai pembentukan identitas, percabangan jender, orientasi seksual dan konstruksi bahasa yang dilakukan oleh individu sebagai pihak yang menggunakan teknologi informasi. Hal ini terjadi karena para pengguna mempunyai sebuah kebebasan global untuk merepresentasikan dirinya di dalam dunia virtual. Cyberspace tidak hadir secara fisik, melainkan muncul melalui serangkaian data digital, audio, teks, citra, dan animasi yang memungkinkan entitas sosial terbentuk secara artifisial. Penelitian ini bertujuan: 1. Melihat representasi identitas pengguna Facebook Group “Cah2 Perpuz” melalui simbol dan tanda, 2. Melihat bentuk pergeseran identitas yang terjadi pada pengguna Facebook Group “Cah2 Perpuz Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan bentuk penelitian dasar menekankan pada interpretasi atas temuan dalam halaman Facebook Group “Cah2 Perpuz”. Sampel diambil 10 informan anggota grup “Cah2 Perpuz” menggunakan teknik sampling purposif, yang dipilih berdasarkan criteria dan tujuan penelitian. Teknik pengambilan data dilakukan dengan analisis timeline profil pribadi Facebook, timeline grup, observasi partisipan, wawancara mendalam (in-depth interview), dan focus grup discussion. Teori yang digunakan adalah interaksionisme simbolik dalam komunikasi bermedia komputer (CMC). Analisis data dilakukan validasi antara timeline facebook dan hasil wawancara, menggunakan pendekatan interpretif dari temuan dari halaman Facebook dengan konfirmasi informan dan informan kunci. Hasil penelitian ini Facebook merupakan tempat peneguhan identitas dalam wacana interaksi sosial dalam komunitas virtual. Kondisi relationship merupakan proses yang ditemukan mendominasi temuan terutama dalam konteks interaksi sosial. Selain itu, pengaruh teman-teman (peer) ditemukan mampu menjadi entitas yang memperkuat otoritas pengguna untuk meneguhkan identitas. Bentuk pergeseran identitas yang muncul terjadi pada derajat yang berlainan. Di satu sisi, komunitas virtual merupakan tempat bagi pengguna mengkomunikasikan identitas baru yang berbeda dengan kondisi dalam lingkungan offline. Di sisi lain, Facebook merupakan sebuah tempat yang nyaman bagi penggunan untuk menutupi dan memperhalus sisi karakter dan personalisasi yang muncul dalam dunia offline. Pergeseran yangterjadi ditemukan pada remaja yang mempunyai konsep diri yang sangat kuat (asertif) namun juga ditemukan pada remaja yang mempunyai konsep diri dan self-esteem yang lemah (minder, tidak percaya diri) Kata Kunci: konstruksi identitas, JEJARING SOSIAL, Facebook, komunitas virtual