Abstrak


Strategi Pengembangan Sistem Kemitraan Antara Kud Mojosongo Dengan Pt Frisian Flag Indonesia Di Kabupaten Boyolali


Oleh :
Tissa Juliana Ismira - H0809106 - Fak. Pertanian

Perkembangan persusuan Indonesia tidak lepas dari berbagai permasalahan yang muncul dari level peternak, koperasi, hingga pada Industri Pengolahan Susu (IPS). Kemitraan adalah satu alternatif pengembangan usaha persusuan yang dinilai dapat menjembatani ketimpangan antara usaha besar (IPS) dengan usaha menengah dan kecil (KUD dan peternak), sehingga kelemahan yang ada pada pihak yang satu dapat diminimalisir oleh pihak mitra. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem kemitraan yang telah berjalan antara KUD Mojosongo dengan PT Frisian Flag Indonesia, mengidentifikasi berbagai faktor Internal dan Eksternal yang menjadi penentu keberlangsungan kegiatan di dalam sistem kemitraan antara KUD Mojosongo dengan PT Frisian Flag Indonesia, merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan sistem kemitraan dan merumuskan strategi yang tepat untuk mengembangkan kemitraan antara KUD Mojosongo dengan PT Frisian Flag Indonesia. . Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitik. Penentuan penelitian lokasi dilakukan secara sengaja yaitu di KUD Mojosongo, Kabupaten Boyolali, karena melakukan kemitraan dengan Industri Pengolahan Susu yaitu PT Frisian Flag Indonesia. Informan yang digunakan untuk menggali informasi dalam penelitian adalah informan kunci (key informan). Pengumpulan informasi dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah (1) Analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dan alternatif strategi dalam pengembangan sistem kemitraan antara KUD Mojosongo dengan PT Frisian Flag Indonesia (2) analisis QSPM untuk menentukan strategi yang tepat untuk mengembangkan kemitraan antara KUD Mojosongo dengan PT Frisian Flag Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemitraan antara KUD Mojosongo dengan PT Frisian Flag Indonesia adalah pola kemitraan tahap madya. Faktor Internal Kekuatan yaitu komitmen yang kuat dari pihak-pihak yang bermitra, kebijakan kerjasama kemitraan yang jelas, kepastian pemasaran susu segar, penyediaan peralatan dan mesin pelengkap Milk Cooling Center dan laboratorium oleh PT Frisian Flag Indonesia, permodalan KUD yang kuat sehingga dapat memberikan kredit dan subsidi kepada anggota dan penerapan SOP pada fasilitas Milk Cooling Center oleh KUD Mojosongo. Faktor Internal Kelemahan yaitu pembayaran yang ditangguhkan setiap satu periode pengiriman, dan pembinaan di tingkat anggota masih lemah dan kurang aplikatif. Faktor eksternal peluang yaitu peluang peningkatan produksi susu, tersedia jalan, akses transportasi, tempat penampungan susu dan kandang percontohan dalam kondisi baik dan mendukung, permintaan susu meningkat, pemberian pinjaman dana melalui program dana bantuan kementerian koperasi dan UMKM. Faktor eksternal ancaman meliputi : pasar bebas pada usaha persusuan membuat anggota bebas menjual susu ke pihak selain kud mojosongo, munculnya broker susu /peloper susu yang menawarkan harga lebih tinggi, serangan penyakit pada musim penghujan, ketersediaan hijaun dan air pada musim kemarau tidak mencukupi dan peternakan perah lesu beralih ke usaha sapi potong. Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT diantaranya Alternatif strategi 1 : Meningkatkan kuantitas susu segar KUD melalui penambahan populasi sapi anggota dan pemberian modal usaha dan meningkatkan jaringan pemasaran; Alternatif Strategi 2 : Meningkatkan kualitas susu segar KUD melalui peningkatan intensitas pembinaan ditingkat anggota, penyediaan mesin dan peralatan laboratorium; Alternatif Strategi 3 : Meningkatkan skill sumber daya manusia dan profesionalitas dalam bisnis melalui penyuluhan, bimbingan manajemen dan teknis kepada KUD maupun peternak anggota secara kontinu dengan pendekatan yang aplikatif; Alternatif Strategi 4 : Perbaikan sistem pembayaran setoran susu segar; Alternatif Strategi 5 : Mempertahankan loyalitas peternak anggota dan KUD dengan bantuan pengadaan indukan sapi berkualitas, bantuan permodalan dan insentif harga susu segar; Alternatif Strategi 6 : Meningkatkan keterjaminan akan pakan bernutrisi baik melalui kerjasama pembangunan instalasi panyedia pakan ternak; Alternatif Strategi 7 : Mengidentifikasi secara cepat dan tepat kemungkinan munculnya penyakit dan perubahan trend usaha melalui peran aktif staf PPL dan pemanfaatan media IT; Alternatif Strategi 8 : Menerapkan kebijakan kerjasama yang demokratis dengan mengikutsertakan peran aktif anggota KUD. Analisis QSPM menghasilkan strategi yang paling tepat dikembangkan dalam sistem kemitraan antara KUD Mojosongo dengan PT Frisian Flag Indonesia adalah meningkatkan kuantitas susu segar KUD melalui penambahan populasi sapi anggota dan pemberian modal usaha dan meningkatkan jaringan pemasaran.