Abstrak
Persepsi Pendengar Terhadap Radio Sebagai Media Misi (dakwah) (Studi Kasus Persepsi Umat Kristiani Solo Terhadap Radio El Shaddai Sebagai Media Misi (dakwah) Umat Kristen)
Oleh :
Ita Septriyana P - D1211044 - Fak. ISIP
Dengan pertumbuhan teknologi yang semakin canggih. Kini, dakwah juga
dapat dilakukan dengan menggunakan radio. Radio menjadi pokok dalam media
komunikasi karena cara yang memungkinkan pendengar untuk menemukan
identitas mereka. Setiap orang memiliki kebutuhan yang melekat untuk memiliki
identitas pribadi, untuk mengetahui siapa mereka dan bagaimana mereka masuk
ke dunia di sekitar mereka. Karena cara Allah menciptakan manusia untuk
memiliki hubungan dengan-Nya , ini adalah keinginan yang sangat alami dan
salah satu yang harus dipenuhi oleh suatu hubungan dengan Allah . Ketika Tuhan
menciptakan manusia , Dia menciptakan kita menurut gambar-Nya , yang semua
orang akan membutuhkan identitas. Potensi bahwa radio sebagai media memiliki
pengaruh dalam pembentukan identitas dan karena itu dalam membentuk budaya
secara umum , dapat digunakan baik sebagai negatif atau positif dalam kehidupan
para pendengar melalui pesannya.
Sama halnya, menurut orang-orang Kristiani “Bagaimana kemudian
mereka akan berdoa kepada-Nya di dalam Dia mereka tidak percaya? Dan
bagaimana mereka harus percaya kepada Dia yang mereka tidak mendengar ? Dan
bagaimana mereka akan mendengar tanpa pengkhotbah?". Siaran radio
merupakan alat yang sangat diperlukan bagi komunikator Kristen , peranan
penting agama dalam membentuk sikap atas persoalan publik bisa terlihat jelas
dalam efek media massa yang dapat membentuk suatu sikap, perilaku, sudut
pandang, dan opini publik didalammnya.
Peneliti melakukan penelitian di Radio El-Shaddai dan mengkhususkan
pada program Misi (Dakwah) dengan merumuskan pertanyaan “Bagaimana
persepsi pendengar terhadap Radio El Shaddai sebagai Media Misi (dakwah) umat
Kristiani yang dilihat dari isi pesannya”. Peneliti melihat ini, karena sebagaian
besar program Radio El-Shaddai digunakan sebagai Sarana Penginjilan dan
Sarana Pendidikan.
Untuk mendapatkan data dan hasil yang maksimal, dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yaitu
metode yang berfungsi sebagai penelusuran masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan subyek atau obyek penelitian berdasarkan faktafakta
yang tampak dan apa adanya. Dalam proses pengumpulan data, peneliti
menggunakan obeservasi, wawancara dan analisis data.
Setelah peneliti melakukan pengumpulan data dalam program Misi
(Dakwah) di Radio El-Shaddai, peneliti mengambil kesimpulan bahwa melalui
pesan-pesan dalam setiap program acaranya Radio El-Shaddai dapat merefresh,
mengingatkan dan menguatkan pribadi pendengar. Pesan-pesan misi (dakwah)
dibawakan dalam setiap program acaranya sesuai dengan budaya masyarakat, dan
xiv
mengalir dalam arus minat sehingga perubahan yang menjadi target dakwah pun
dapat terpenuhi secara persuasif. Radio El-Shaddai ini menjadi stimuli yang
membuat para pendengar setia radio tertarik, terutama bagi mereka yang haus
akan Tuhan, untuk memenuhi kebutuhan rohani , Radio El-Shaddai menjadi
suatu sarana media yang sangat pendengar butuhkan.