Abstrak


Seksualitas di Surakarta tahun 1999 - 2003 ( studi kasus komunitas gay di Surakarta )


Oleh :
Mara Dwi Prasetyo - - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang bersifat deskriptif analitis yang berusaha mendeskripsikan serat menganalisa tentang komunitas Gay di Surakarta tahun 1999-2003. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui latar belakang munculnya kaum Gay di Surakarta. (2). Menjelaskan perkembangan komunitas Gay di Surakarta tahun 1999 - 2003. (3) Mengetahui dampak sosial dan budaya dari kemunculan komunitas Gay dalam masyarakat di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian Sejarah yang dilakukan dengan cara studi lisan (wawancara) terhadap orang-orang Gay di Gessang, serta studi arsip dan studi pustaka. Data yang diperoleh dikritik baik secara ekstern maupun intern, sehingga menghasilakan fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah tersebut kemudian diinterpretasikan dan disusun dalam bentuk cerita sejarah dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor munculnya perilaku homoseks di Surakarta ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu kondisi psikologis, lingkungan, keluarga dan ekonomi. Eksistensi mereka menimbulkan perlawanan oleh ormas Islam di Surakarta, yang membuat para homoseks merasa ketakutan dan menutup diri karena homoseksual tidak sesuai oleh syariat Islam, puncaknya adalah peristiwa pembubaran KLGI (konggres lesbian dan gay Indonesia) yang membuat para homoseksual di Surakarta semakin terpuruk. Tidak hanya Ormas Islam, sebagian besar masyarakat di Surakarta banyak yang belum bisa menerima kaum homoseks di lingkungannya karena tidak sesuai dengan norma dan budaya yang ada di masyarakat Surakarta. Adanya keinginan untuk membuka diri tentang keberadaan mereka perlahan-lahan tapi pasti komunitas Gay di Surakarta terus melakukan pertemuan dan acara-acara yang bersifat intern dan berdirinya Gessang (Gerakan sosial dan advokasi untuk Gay Surakarta) merupakan puncak dari perkembangan komunitas Gay di Surakarta. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui komunitas gay di Surakarta. belum bisa diterima masyarakat di Surakarta adalah salah satu hambatan untuk mereka lebih membuka diri. Keberadaan mereka yang tidak sesuai dengan norma-norma budaya dan agama yang ada di Surakarta juga memicu terjadinya konflik-konflik terhadap Ormas-ormas Islam di Surakarta.