Abstrak


Penanaman Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Tradisi Batik Guna Mewujudkan Civic Disposition Generasi Muda (Studi di Kampung Batik Kauman Kota Surakarta)


Oleh :
Isnaini Nurul Khasanah - K6408071 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui penanaman nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi batik guna mewujudkan civic disposition generasi muda di Kampung Batik Kauman Kota Surakarta (2) Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat dalam penanaman nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi batik guna mewujudkan civic disposition generasi muda di Kampung Batik Kauman Surakarta (3) Untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Kota Surakarta untuk mengatasi hambatan penanaman nilai-nilai kearifan lokal pada batik dalam mewujudkan civic disposition generasi muda di Kampung Batik Kauman Kota Surakarta. Sejalan dengan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah informan, tempat atau lokasi, dokumen dan arsip. Teknik sampling yang digunakana dalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen. Validitas data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik trianggulasi data dan trianggulasi metode. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif yang meliputi: pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Penanaman Nilai-nilai Kearifan Lokal Pada Tradisi Batik Guna Mewujudkan Civic Disposition Generasi Muda di Kampung Kauman Surakarta sudah cukup baik. Penanaman nilai-nilai kearifan lokal dilakukan sebagai berikut: (a) Generasi muda selalu didekatkan pada batik melalui orang tua masing-masing dengan mengajarkan nilai-nilai yang ada pada batik seperti generasi muda ikut membatik, (b) Paguyuban membuat suatu kegiatan kecil-kecilan bagi generasi muda seperti kauman fair agar generasi muda aktif dalam kegiatan tersebut, (c) Pemerintah mengadakan kemah budaya yang isinya memberikan materi-materi tentang pengetahuan nilai batik. (2) Terdapat faktor-faktor yang menghambat penanaman nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi batik guna mewujudkan civic disposition generasi muda di Kampung Batik Kauman Surakarta diantaranya adalah (a) Kendala Masuknya Budaya Global yaitu masuknya budaya global yang mendunia sangat cepat sekali ditiru banyak orang terutama Generasi Muda dan hal ini sangat rawan sekali dalam proses penyesuaian diri generasi muda (b) Kendala Kesibukan dan Terbatasnya Waktu yaitu kesibukan masing-masing Generasi Muda yang menyebabkan saat dilaksanakan pelatihan dan kegiatan yang berhubungan dengan batik mereka tidak hadir dengan alasan tidak ada waktu, tidak ada kemauan yang kuat untuk mempelajari dan mencintai batik lebih dalam (c) Kurangnya Kesadaran dan Kelelahan Pada Generasi Muda yaitu banyaknya aktivitas di luar menyebabkan mereka kelelahan untuk mempelajari nilai-nilai batik dan dianggap kurang begitu penting (d) Faktor minimnya pengetahuan nilai batik yaitu kurangnya pengetahuan tentang nilai-nilai batik mengakibatkan belum ada kesadaran untuk mempelajarinya (3) Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta Untuk Mengatasi Hambatan Penanaman Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Batik Dalam Mewujudkan Civic Disposition Generasi Muda di Kampung Kauman Kota Surakarta adalah (a) Dukungan dari Orang Tua atau Keluarga yaitu Keluarga sangat berperan penting dalam menumbuhkan kecintaan anak pada batik karena dari keluarga yang mulai mengenalkan dan membiasakan anak kepada batik di kehidupan sehari-hari (b) Saling Bertemu Pemerintah Dengan Pihak Paguyuban yaitu membahas masalah-masalah yang terjadi dan memecahkan masalah yang ada (c) Membuat Organisasi Pecinta Batik yaitu pembentukan komunitas pecinta batik ini agar Generasi Muda bisa lebih mencintai batik. Kata Kunci: Nilai, Kearifan Lokal, Batik dan Karakter Kewarganegaraan