Abstrak


Hubungan Antara Lamanya Aktivitas Melihat Dekat dengan Miopia pada Anak di SD N Cemara 2 Surakarta


Oleh :
Eli Dwy Purbaningrum - G0010070 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Jenis kelainan refraksi yang paling umum diderita anak usia sekolah adalah miopia. Beberapa faktor diduga berperan dalam timbulnya miopia, salah satunya aktivitas melihat dekat. Sementara itu, era globalisasi seperti saat ini mendorong siswa untuk terus melakukan aktivitas melihat dekat seperti membaca dan menggunakan gadget. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lamanya aktivitas melihat dekat dengan miopia pada anak. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SDN Cemara 2 Surakarta. Subjek penelitian adalah siswa kelas III sampai V yang menderita miopia maupun yang tidak. Jumlah keseluruhan sebanyak 200 anak, 100 anak miopia diambil dengan teknik fixed disease sampling, dan 100 anak tidak miopia diambil dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data melalui pemeriksaan dengan alat autorefraktometer dan kuesioner. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji regresi logistik ganda dengan program SPSS 17.0 for Windows. Hasil Penelitian: Dari 200 subjek didapatkan total anak miopia yang memiliki aktivitas melihat dekat lama 54 (52%) dan total anak tidak miopia yang memiliki aktivitas melihat dekat lama 50 (48%). Hasil uji statistik regresi logistik ganda menunjukkan bahwa lamanya aktivitas melihat dekat dengan miopia pada anak tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik (p = 0,59). Simpulan Penelitian: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lamanya aktivitas melihat dekat dengan miopia pada anak. Kata kunci: Lama aktivitas melihat dekat, status miopia orang tua, miopia anak, siswa sekolah dasar