Abstrak


Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karangan Persuasif Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2 Boyolali


Oleh :
Nur Hady Eko Setiawan - K1209050 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bentuk dan jenis kesalahan berbahasa pada karangan persuasif siswa kelas X di SMA Negeri 2 Boyolali; (2) Frekuensi jenis kesalahan yang dominan ditemukan; (3) Penyebab terjadinya kesalahan berbahasa; dan (4) Upaya untuk meminimalkannya. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Boyolali. Penekanan penelitian ini pada analisis data sehingga bentuk penelitian yang terbaik adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menekankan pada studi kasus. Data penelitian berupa dokumen dan transkrip wawancara. Teknik pengumpulan data melalui dokumen dan transkrip wawancara. Sampel karangan persuasif dianalisis berdasarkan taksonomi linguistik yang meliputi kesalahan pemakaian ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis mengalir dengan langkah-langkah: pengumpulan data, mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan, memperingkat kesalahan, menjelaskan kesalahan, memprediksi daerah kesalahan, mengoreksi kesalahan, dan pembahasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dan jenis kesalahan berbahasa pada karangan persuasif siswa kelas X di SMA Negeri 2 Boyolali, antara lain: (a) kesalahan berbahasa dalam bidang ejaan sebanyak 45,6%, (b) kesalahan berbahasa dalam bidang morfologi sebanyak 17,8%, (c) kesalahan berbahasa dalam bidang semantik sebanyak 14,8%, dan (d) kesalahan berbahasa dalam bidang sintaksis sebanyak 21,8%. Selanjutnya, frekuensi kesalahan berbahasa yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah kesalahan bidang ejaan. Penyebab kesalahan berbahasa pada karangan persuasif siswa disebabkan oleh faktor internal, meliputi: (a) rendahnya motivasi, (b) potensi siswa, (c) kurangnya frekuensi latihan, dan faktor eksternal, meliputi: (a) lingkungan, (b) guru, (c) bahasa ibu. Upaya untuk meminimalkan kesalahan berbahasa adalah (a) meningkatkan penguasaan kaidah kebahasaan siswa; (b) memperbanyak frekuensi latihan menulis siswa; (c) menerapkan teknik koreksi yang tepat; dan (d) menggunakan pendekatan proses dalam pelaksanaan pembelajaran siswa. Simpulan penelitian ini adalah karangan persuasif siswa kelas X SMA Negeri 2 Boyolali ditemukan kesalahan berbahasa bidang ejaan yang paling banyak, bidang morfologi, semantik, dan sintaksis. Kesalahan berbahasa terjadi disebabkan oleh faktor internal dan eksternal siswa. Upaya untuk meminimalkan kesalahan berbahasa siswa, antara lain: meningkatkan penguasaan kaidah kebahasaan siswa, meningkatkan frekuensi latihan menulis, menerapkan teknik koreksi dengan tepat, dan menggunakan pendekatan proses dalam pelaksanaan pembelajaran menulis. Kata kunci: kesalahan berbahasa, taksonomi linguistik, karangan persuasif