Abstrak


Hubungan Merokok dengan Konversi Sputum Penderita TB Paru Kasus Baru di RSUD Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Zefania Yonisa P. - G0010204 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Tuberkulosis atau TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis complex dan masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Pasien TB yang merokok memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kegagalan pengobatan dan infeksi yang persisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan merokok dengan konversi sputum penderita TB paru kasus baru di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien TB paru kasus baru yang telah menjalani pengobatan fase intesif di RSUD Dr. Moewardi dalam rentang waktu Januari 2010 sampai Maret 2013. Pasien TB paru kasus baru dilakukan wawancara dengan kuesioner untuk mengetahui riwayat merokok yang bersangkutan. Hasil pemeriksaan sputum dilihat di Kartu Pengobatan TB 01. Data dianalisis dengan uji statistik Chi Square (α = 0,05). Hasil: Dari 49 sampel, sebanyak 26 pasien TB paru merupakan perokok dan 23 sampel pasien TB paru tidak dikategorikan sebagai perokok. Konversi sputum lebih banyak dialami oleh pasien TB paru yang tidak merokok dibandingkan pasien TB paru yang merokok. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan hubungan bermakna antara merokok dengan konversi sputum pasien TB paru kasus baru dengan p = 0,03 (p < 0,05). Simpulan: Terdapat hubungan yang secara statistik signifikan antara merokok dengan konversi sputum pasien TB paru kasus baru. Merokok memiliki risiko untuk tidak terjadi konversi sputum setelah pengobatan TB fase intensif selama 2 bulan. Kata kunci: merokok, konversi sputum, tuberkulosis paru