Abstrak


Strategi Pemasaran Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Di Kabupaten Boyolali


Oleh :
Ambrosius Ryan Lestyanto Nugroho - H0809007 - Fak. Pertanian

Komoditas tomat merupakan komoditas strategis, karena dikonsumsi oleh semua kalangan. Tomat sangat baik pertumbuhannya di daerah dataran tinggi. Kabupaten Boyolali memiliki kondisi alam yang mendukung bagi usahatani tomat. Sehingga produksi tomat di daerah ini menempati peringkat ketujuh dari sayur sayuran yang dihasilkan dari daerah ini. Aspek pemasaran menjadi poin penting dalam mendukung usahatani tomat ini. Kegiatan pemasaran perlu melibatkan berbagai macam pihak. Namun, kenyataannya, ditemukan beberapa kendala terkait pemasaran tomat. Kendala tersebut antara lain di lembaga pemasaran, faktor harga dan faktor alam. Keberadaan kelompok tani di daerah petani dirasa masih belum bisa membantu untuk mengatasi kendala yang ada. Padahal, kelompok tani merupakan lembaga non formal yang didirikan dari petani, oleh petani dan untuk petani. Jadi, sudah selayaknya kelompok tani ikut membantu dalam hal pemasaran tomat yang dilakukan oleh para petani anggotanya. Oleh karena itu, kelompok tani perlu menyusun strategi pemasaran, guna membantu petani tomat mengatasi kendala yang ada, dan membantu menyejahterakan anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bauran pemasaran tomat, merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran tomat di Kabupaten Boyolali. Metode dasar penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi penelitian adalah secara sengaja (purposive) di Kabupaten Boyolali karena produksi tomat di daerah ini cukup besar, tetapi petani tomat di daerah ini mengalami kendala dalam hal pemasarannya. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, (2) Matrik SWOT digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran tomat, dan (3) Matrik QSP untuk menentukan prioritas strategi pemasaran tomat. Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dalam pemasaran tomat adalah petani tomat bersikap terbuka pada pengetahuan baru, manajemen usahatani sudah komersial, menggunakan modal sendiri, petani tomat menerapkan sistem tumpangsari, varietas tomat yang dijual petani banyak peminatnya dan fasilitas distribusi yang memadai. Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan adalah produksi tomat tidak kontinyu, tomat rentan rusak dalam proses distribusi, harga tomat fluktuatif, saluran pemasaran yang ada kurang efektif dan efisien dan promosi terbatas. Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang adalah kondisi perekonomian daerah yang baik, tomat digunakan masyarakat dalam berbagai hal, adanya perhatian dari pemerintah, banyak pedagang eceran dari luar daerah yang mengambil tomat di Kabupaten Boyolali, konsumen luas disegala segmen, masuknya teknologi screen house dalam usahatani tomat dan kondisi alam yang mendukung bagi usahatani tomat. Faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman adalah pedagang pengumpul dan pedagang besar mempunyai posisi tawar yang tinggi, adanya potongan pembelian 10% dari pedagang pengumpul, kaum muda tidak tertarik pada budidaya tomat, cuaca tidak menentu bisa mempengaruhi produksi tomat dan masuknya tomat daerah luar ke dalam pasaran tomat di Kabupaten Boyolali. Alternatif strategi dalam pemasaran tomat di Kabupaten Boyolali adalah perluasan pemasaran tomat ke daerah baru, melakukan strategi penetrasi pasar, memanfaatkan teknologi screenhouse untuk menjaga kontinyuitas produksi tomat, menggunakan krat untuk wadah pengangkutan dan membuat kartu nama, menjalin kemitraan pemasaran dengan ritel atau perusahaan agribisnis, mengembangkan produk dengan membuat makanan yang berasal dari tomat, aktif mengikuti perkembangan informasi pasar dan menjalin hubungan baik dengan lembaga pemasaran, dan yang terakhir adalah mengintensifkan budidaya tomat ketika waktu musim tanam tomat sedang baik. Alternatif strategi yang dipilih menjadi prioritas strategi adalah menggunakan krat untuk wadah pengangkutan dan membuat kartu nama (STAS 5,346), menjalin kemitraan pemasaran dengan ritel atau perusahaan agribisnis (STAS 5,589) dan mengembangkan produk dengan membuat makanan yang berasal dari tomat (STAS 4,918). Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran tomat di Kabupaten Boyolali adalah menjalin kemitraan pemasaran dengan ritel atau perusahaan agribisnis dengan nilai STAS yang terbesar.