Abstrak


Peranan Tentara Keamanan Rakyat Temanggung Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Tahun 1945-1946


Oleh :
Sofa Fikriyah - K4408009 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui kondisi politik di Temanggung pasca proklamasi kemerdekaan, (2) mengetahui sejarah terbentuknya TKR Temanggung, (3) mengetahui peranan TKR Temanggung dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode penelitian sejarah meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber data yang digunakan terutama adalah sumber primer dan sumber sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis historis yaitu analisis yang mengutamakan ketajaman dalam menginterpretasikan fakta sejarah. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa : (1) Kondisi politik di Temanggung pasca proklamasi kemerdekaan dapat dihubungkan dengan berfungsinya Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Temanggung yang anggotanya merupakan representasi dari berbagai kelompok khususnya partai politik. Partai politik yang berpengaruh di Temanggung adalah Masyumi, PNI dan PKI, namun persaingan diantara partai politik yang ada tidak terlihat karena masyarakat Temanggung lebih fokus kepada perjuangan mempertahankan kemerdekaan. (2) Sejarah terbentuknya TKR Temanggung diawali dengan pembubaran PETA. Setelah pembubaran PETA, melalui sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) dengan tujuan untuk memelihara keselamatan dan keamanan masyarkat dibawah Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP). Di Temanggung, BKR dibentuk pada bulan September 1945 dengan kekuatan satu setengah peleton. Ketika sekutu tiba di Indonesia BKR dinilai kurang efektif sehingga pada tanggal 5 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat tentang perubahan BKR menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Dengan keluarnya maklumat tersebut Bambang Soegeng selaku komandan BKR membuka pendaftaran anggota TKR Temanggung yang dilakukan di kantor-kantor pemerintah dan di markas TKR Temanggung. (3) Peranan TKR Temanggung dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dapat dilihat dalam upaya pelucutan senjata Jepang, TKR Temanggung memilih cara diplomasi dari pada konfrontasi. Pada pertempuran Palagan Ambarawa TKR Temanggung mengirim pasukan Batalyon I/Res.18 di bawah pimpinan Mayor Soejoto ke front Ambarawa. Pada tanggal 29 November 1945 pasukan Soejoto bertemu konvoi pasukan Sekutu di desa Ngipik yang menewasakan Mayor Soejoto dan 20 pasukan Batalyon I/Res.18 TKR Temanggung. Kata kunci : Peranan TKR Temanggung, Perjuangan mempertahankan kemerdekaan