Abstrak
Strategi Pengelolaan Lingkungan Akibat Dampak Penambangan Breksi Batuapung Di Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY
Oleh :
Agus Candra - A131202007 - Sekolah Pascasarjana
Sumberdaya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional. Sumberdaya alam di Indonesia cukup banyak dan melimpah sehingga terkadang sebagian dieksploitasi secara besar-besaran untuk kebutuhan pembangunan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam memanfaatkan sumberdaya alam untuk kebutuhan pembangunan tersebut adalah penambangan breksi batuapung. Pertambangan merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan sumberdaya alam dengan melakukan suatu kegiatan mulai dari tahap pencarian, penggalian, pengolahan hingga tahap pemasaran hasil tambang. Dampak yang dapat ditimbulkan akibat dari kegiatan penambangan breksi batuapung adalah dapat merusak komponen-komponen lingkungan, seperti : abiotik, biotik, dan perubahan kultur masyarakat setempat
Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud mendeskripsikan dampak dari kegiatan penambangan breksi batuapuang di Desa Segoroyoso. Penentuan sampel untuk kondisi lingkungan fisik daerah penambangan dilakukan pengukuran dan pengamatan 10-20 titik sampel dengan jarak 20m-40m yang terbagi kedalam 3 lokasi penambangan sesuai dengan keadan kondisi fisik penambangan breksi batuapung. sedangkan Untuk penentuan dampak sosial ekonomi penambangan breksi batuapung dilakukan dengan mewancarai para penambang yang ikut terlibat dalam penambangan, responden yang akan diteliti dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling. Teknik analisis data meliputi analisis pengharkatan dengan mengacu kepada keputusan Gubernur DIY nomor 63 tahun 2003 dan analisis SWOT.
Hasil penelitian menujukan telah terjadi kerusakan lingkungan fisik meliputi kerusakan sedang dengan (harkat 2), untuk dampak sosial ekonom terjadinya terciptanya lapangan pekerjaan, meningkatkan peluang usaha dan peningkatan pendapatan masyarakat penambang, adanya pemasukan bagi pemilik lahan, terjadinya konflik para penambang dengan masyarakat. Berdasakan analisis SWOT ada empat strategi untuk pengelolaan lingkungan pertambangan di Desa Segoroyoso yaitu: memamfatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memamfatkan peluang sebesar-besarnya, dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman, memamfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada, dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Kata kunci: Strategi pengelolaan lingkungan,dampak penambangan, breksi batuapung