Abstrak


Pembelajaran Fisika di SMP dengan Pendekatan Konstruktivisme Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Bentuk Pemberian Tes


Oleh :
Wiwik Sugiyarti - K2302012 - Fak. KIP

Tujuan penelitian untuk : (1) mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan usaha; (2) mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh bentuk pemberian tes obyektif tipe pilihan ganda dan tes esai terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan usaha; (3) mengetahui ada atau tidak adanya interaksi antara penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan bentuk pemberian tes terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan usaha. Penelitian menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Al Islam I Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 4 kelas, yaitu dua kelas untuk kelompok eksperimen dengan jumlah 79 siswa dan dua kelas untuk kelompok kontrol dengan jumlah 81 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi sekolah dan teknik tes. Data dianalisis dengan teknik anava dengan persyaratan uji normalitas dan uji homogenitas dari nilai ulangan Fisika pokok bahasan usaha. Setelah uji persyaratan analisis terpenuhi, dilakukan pengujian hipotesis dengan anava dua jalan sel tak sama dan dilanjutkan uji Scheffe’. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) ada perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan usaha {(Fa= 13.061) > (F0.05; 1.156 = 3.910)}, (2) ada perbedaan pengaruh bentuk pemberian tes obyektif tipe pilihan ganda dan bentuk pemberian tes esai terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan usaha {(Fb= 4.925) > (F0.05; 1.156 = 3.910)?, (3) tidak ada interaksi antara penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan bentuk pemberian tes terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan usaha {(Fab= 0.617) < (F0.05; 1.156 = 3.910)?. Sedangkan berdasarkan uji lanjut anava dengan metode Scheffe’ dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara penggunaan pendekatan konstruktivisme metode eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan usaha {(FA12 = 13.264) > (F0.05; 1.156 = 3.910)?. Pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen lebih efektif daripada metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa {( = 72.911) > ( = 66.667)}, (2) terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara bentuk pemberian tes obyektif tipe pilihan ganda dengan bentuk pemberian tes esai pada pokok bahasan Usaha {(FB12 = 5.174) > (F0.05; 1.156 = 3.910)?. Pemberian tes berbentuk obyektif tipe pilihan ganda menghasilkan nilai kemampuan kognitif yang lebih baik daripada tes berbentuk esai {( = 71.700 ) > ( =67.800 )}.