Abstrak


Analisis Keruntuhan Bendungan Pacal Dam Break Analysis Of Pacal Dam


Oleh :
Paska Wijayanti - I0109070 - Fak. Teknik

Bendungan yang runtuh dapat menimbulkan banjir dahsyat yang akan mengakibatkan banyak korban. Bendungan Pacal terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur, selesai dibangun tahun 1933 berdaya tampung air sekitar 23 juta m3 juga memiliki potensi runtuh. Bendungan Pacal adalah bendungan urugan batu membran beton (bendungan UBM) dengan material batu gamping Kalkarenit. Bendungan Pacal dianggap overtopping dalam simulasi keruntuhan bendungan. Simulasi pemodelan banjir dilakukan menggunakan software HEC-RAS 4.1.0. Analisis hujan maksimum harian rerata daerah dilakukan dengan metode Polygon Thiessen. Hasil uji agihan frekuensi yang memenuhi syarat yaitu Metode Log Pearson Type III. PMP DAS Pacal sebesar 518.179 mm. Debit banjir rancangan yang memenuhi kriteria pada grafik Creager adalah metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu dengan PMF sebesar 2047.71 m3/dt. Selanjutnya, dilakukan pemetaan banjir akibat keruntuhan overtopping dengan menggunakan software HEC-GeoRAS 4.3.93 yang diintregrasi dalam software ArcGIS versi 9.3. Analisis penelusuran aliran puncak banjir dengan aliran unsteady disimulasi dengan sofware HEC-RAS. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa debit puncak banjir (Qoutflow) yang dihasilkan oleh keruntuhan bendungan sensitive terhadap perubahan parameter keruntuhan (b dan z) dan variasi koefisien n’manning. Pengaruh perbandingan aliran banjir kearah hilir terhadap elevasi banjir maksimum, debit puncak banjir maksimum, dan kecepatan banjir maksimum, disebabkan oleh efek penampang sungai yang berkelok. Ketidakserasian antara data teknis lapangan dengan data topografi RBI Bakosurtanal mempengaruhi hasil yang kurang maksimal dalam simulasi. Hasil analisis pemetaan genangan menunjukkan daerah yang terkena resiko banjir paling tinggi adalah desa Sukosewu, kecamatan Kapas. Sedangkan volume yang paling besar adalah desa Temayang, kecamatan Temayang. Hasil tersebut menunjukkan tinggi dan luas yang dihasilkan tidak linier disebabkan efek elevasi dan lebar dasar sungai. KATA KUNCI: KERUNTUHAN BENDUNGAN, DEBIT PMF, PETA GENANGAN.