Abstrak


Pemberdayaan Perempuan Dalam Pengembangan Kewirausahaan Pada Program Pemberdayaan Masyarakat Berprespektif Gender (Studi Analisis Sara H. Longwee Dalam Pengembangan Kewirausahaan Di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta)


Oleh :
Hartono - D0108070 - Fak. ISIP

Pemberdayaan Perempuan menjadi masalah yang sangat krusial untuk dilakukan. Budaya patriarki telah memosisikan perempuan sebagai subordinat yang akhirnya akan mengarah pada terjadinya pelecehan, diskriminasi, marginalisasi, eksploitasi, dan kekerasan terhadap perempuan. Hal inilah yang menjadi akar permasalahan kemiskinan pada perempuan sehingga mereka memiliki posisi yang lemah dalam masyarakat. Pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi merupakan salah satu cara untuk mengentaskan perempuan dari jurang kemiskinan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemberdayaan perempuan dalam pengembangan kewirausahaan pada program pemberdayaan masyarakat berperspektif gender beserta kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Dalam melakukan kajian ini penulis menggunakan analisis gender Sara H. Longwe atau lebih dikenal dengan metode pemberdayaan perempuan dengan dimensi analisis: (1) Kesejahteraan, (2) Akses, (3) Kesadaran kritis, (4) Partisipasi (5) Kontrol. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Sumber data yang digunakan adalah informan dan dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Penetapan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberdayaan perempuan dalam pengembangan kewirausahaan pada program pemberdayaan masyarakat berperspektif gender baru sebatas pada peningkatan akses pada sumber produktif dan pendampingan usaha. Tingkat keberdayaan perempuan baru sebatas pada dimensi kesejahteraan, akses, penyadaran, dan partisipasi belum mampu untuk mengontrol program. Hal itu dapat dilihat dari masing-masing tahapan mulai dari penyusunan data dasar, perencanaan kegiatan, pelaksanaan program, evaluasi, hingga pemanfaatan hasil atau bantuan peralatan. Selama pelaksanaan program ini mengalami beberapa kendala seperti komunikasi, sumber daya (modal), kualitas pelaksana, dan peran serta masyarakat.