Abstrak


Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Sapi Potong Rakyat (Studi Kasus Di Desa Kemejing Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul)


Oleh :
Yoni - H0506012 - Fak. Pertanian

Pembangunan peternakan sebagai bagian integral pembangunan pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan nasional bertujuan antara lain untuk meningkatkan produksi ternak dan hasil ternak agar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Usaha peternakan sapi potong berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari jumlah populasi sapi potong yang cukup besar. Didukung oleh lahan yang cukup luas untuk ketersediaan pakan, menjadikan potensi pengembangan usaha peternakan sapi potong rakyat di Gunungkidul semakin tinggi. Desa kemejing termasuk dalam wilayah kecamatan semin Gunungkidul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan mengetahui pengaruh faktor biaya bakalan, biaya pakan hijauan, biaya pakan konsentrat, biaya pakan suplemen, biaya tenaga kerja serta biaya vaksin, obat dan kesehatan terhadap tingkat pendapatan usaha peternakan sapi potong rakyat di Desa Kemejing Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul. Penelitian dilaksanakan di Desa Kemejing, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada bulan September sampai Oktober 2011. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survai (survey method). Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan lokasi penelitian di Desa Kemejing, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul dengan pertimbangan bahwa dilokasi tersebut memiliki populasi ternak sapi potong cukup tinggi. Pengambilan sampel penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan mengambil responden sebanyak 60 orang. Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Data penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis pendapatan dan diolah dengan model pendekatan ekonometri dan dijelaskan secara deskriptif. Analisis data dengan menggunakan Model Pendekatan Teknik Ekonometri menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian peternak sapi potong paling banyak pada umur 15-64 tahun sebanyak 75% yang berarti peternak tergolong dalam umur produktif. Ditinjau dari segi pendidikan formal yang pernah ditempuh tingkat pendidikan responden terbanyak 47% hanya tamat SD, hal ini menunjukkan tingkat pendidikan responden masih rendah. Hasil penelitian paling banyak pengalaman beternak selama 11 tahun lebih, hal ini menggambarkan bahwa peternak sudah cukup lama dalam mengembangkan usaha sapi potong. Hasil penelitian menunjukan bahwa pekerjaan utama dari responden adalah sebagai petani sebanyak 75%. Sapi potong yang paling banyak dipelihara responden adalah jenis sapi Simmental sebanyak 81%. Sapi Simmental merupakan sapi tipe pedaging yang baik dan mempunyai efisiensi penggunaan pakan lebih baik dibandingkan dengan sapi lokal. Peternak responden di daerah penelitian memelihara sapi potong rata-rata 2 tahun sebanyak 81,7%. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap tingkat pendapatan peternak. Efisiensinya rendah karena waktu pemeliharaan yang lama. Tingkat kepemilikan sapi jantan rata-rata 1 ekor sebanyak 75%. Umur bakalan sapi terbanyak 80% adalah dibawah 1 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pendapatan bersih peternak sapi potong rakyat yaitu Rp 506.502,2 per ekor per tahun. Hasil regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi Y= -2243967 +1,0519*X1 +0,9406*X2 +0,189*X3 -1,526*X4 +4,18*X5 -2,768*X6. Berdasarkan hasil analisis uji t dengan tingkat signifikan 0,05 faktor biaya bakalan, pakan hijauan dan tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan peternak sapi potong rakyat di Desa Kemejing Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul.