Abstrak


Pengaruh Penambahan Fly Ash Dan Zat Aditif Pada Campuran Beton Terhadap Kinerja Hubungan Balok Kolom (Hbk) Dengan Pembebanan Statik


Oleh :
Eir Dianawanti - I0109026 - Fak. Teknik

Indonesia Merupakan Daerah Dengan Tingkat Kerawanan Gempa Yang Tinggi. Hal Ini Mengakibatkan Banyak Bangunan Struktur Yang Rusak Karena Tidak Mampu Menahan Gaya Gempa Yang Terjadi. Kerusakan Biasanya Terjadi Pada Bagian Joint Atau Hubungan Balok Kolom (HBK). Detailing Tulangan Pada HBK Yang Kurang Baik Menjadi Pemicu Rusaknya Bagian Tersebut. Banyak Penelitian Mengenai Modifikasi Sengkang Pada Daerah Join Untuk Memperbaiki Kinerjanya Tetapi Praktek Di Lapangan Susah Untuk Dilaksanakan. Cara Lain Untuk Memperbaiki Kinerja Daerah Join Yaitu Dengan Memperbaiki Mutu Beton Yang Digunakan, Pada Penelitian Ini Ditambahkan Fly Ash. Akan Tetapi, Proses Hidrasi Fly Ash Yang Berjalan Lambat Menyebabkan Kuat Tekan Awalnya Menjadi Rendah, Oleh Karena Itu Ditambahkan Pula Sikacim®Concrete Additive Supaya Tidak Terjadi Penurunan Kuat Tekan Beton. Kadar Pemberian Fly Ash Pada Penelitian Ini Adalah 25% Dari Berat Semen, Sedangkan Dosis Sikacim®Concrete Additive Adalah 250 Ml Per Zak Semen. Penelitian Ini Menggunakan Metode Eksperimental Dengan Benda Uji Berupa 3 Buah Balok-Kolom Dan 6 Buah Silinder. Ukuran Balok Yaitu 150 Mm X 200 Mm Dengan Panjang 1000 Mm, Sedangkan Kolom Berukuran 150 Mm X 150 Mm Dan Panjang 2000 Mm. Pembebanan Statik Dilakukan Setelah Benda Uji Berumur 28 Hari. Benda Uji Silinder Digunakan Untuk Mengetahui Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Beton. Beban Maksimum Yang Mampu Ditahan Oleh HBK Beton Fly Ash+Aditif Sebesar 12,65 Kn. Prosentase Kenaikan Beban Adalah 16,73% Dan 44,90% Jika Dibandingkan Dengan HBK Beton Normal Dan Beton Fly Ash Pada Penelitian Yang Dilakukan Oleh Imam Sholehan. Berdasarkan Hasil Analisis, Benda Uji HBK Beton Fly Ash+Aditif Memiliki Faktor Daktilitas Sebesar 2,46, Nilai Ini Turun 3,15% Dan 12,14% Jika Dibandingkan Dengan Beton Normal Dan Fly Ash. Nilai Kekakuan Leleh Benda Uji Adalah 0,40 Dan Nilai Kekakuan Ultimitnya Yaitu 0,17. Keretakan Mulai Terjadi Pada Saat Pembebanan 4 Kn. Dilihat Dari Pola Retaknya, HBK Fly Ash+Aditif Mempunyai Lebar Retak Terkecil Jika Dibandingkan Dengan HBK Normal Dan HBK Fly Ash Pada Penelitian Sebelumnya. Hal Ini Membuktikan Bahwa Dengan Ditambahkan Fly Ash Dan Zat Aditif Akan Meningkatkan Kinerja Hubungan Balok Kolom.