Abstrak


Perbedaan Keterampilan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Intensitas Bermain Catur Pada Mahasiswa Di Unit Kegiatan Mahasiswa Catur Universitas Negeri Yogyakarta


Oleh :
Busrini Agustina Prihatini - G0107034 - Fak. Kedokteran

Manusia hidup tak bisa lepas dari masalah. Selesai satu masalah, akan berhadapan dengan masalah yang lain. Kehidupan memberikan permasalahan untuk selalu dihadapi sebagai proses berkembang. Individu belajar kompetensi kehidupan melalui masalah yang dihadapi dan cara menyelesaikannya. Semakin banyak latihan memecahkan masalah, individu akan menjadi lebih terampil. Catur merupakan permainan yang menyediakan banyak permasalahan untuk dihadapi sehingga dapat menjadi media latihan untuk memecahkan masalah. Semakin individu mampu untuk mememecahkan masalah, semakin terampillah individu tersebut untuk menghadapi permasalahan yang lain. Sebaliknya, jika seseorang tidak mampu untuk memecahkan suatu masalah, justru kondisi yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi manusia. Keterampilan pemecahan masalah dibutuhkan oleh tiap individu untuk berhasil dalam hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan pemecahan masalah ditinjau dari intensitas bermain catur di Unit Kegiatan Mahasiswa Catur Universitas Negeri Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan keterampilan pemecahan masalah ditinjau dari intensitas bermain catur di UKM Catur UNY. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UKM Catur UNY dengan jumlah sampel adalah tiga puluh anggota UKM Catur. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive incidental sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket intensitas bermain catur yang dibuat berdasarkan aspek dari Andarwati dan dikategorisasikan berdasarkan penelitian dari Campitelli dan Gobet. Adapun skala keterampilan pemecahan masalah dibuat berdasarkan aspek dari Anderson dengan aitem valid 38 butir dengan koefisien reliabilitas 0.915. Analisis data menggunakan one-way anova, diperoleh hasil nilai Fhitung = 0.794 dan p (sig.) = 0.462 (p > 0.05), artinya tidak ada perbedaan keterampilan pemecahan masalah ditinjau dari intensitas bermain catur; sehingga, hipotesis dalam penelitian ini ditolak.