Abstrak


Strategi Pengembangan Sentra Agroindustri Keripik Belut Di Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten


Oleh :
Furi Primasari - H1311005 - Fak. Pertanian

Tujuan Penelitian Ini Untuk Mengetahui Besarnya Penerimaan, Biaya Dan Pendapatan Yang Diterima Pengusaha Keripik Belut Di Kecamatan Gantiwarno, Untuk Mengidentifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman Yang Dimiliki Sentra Agroindustri Keripik Belut Di Kecamatan Gantiwarno, Untuk Mengetahui Alternatif Strategi Apa Yang Dapat Diterapkan Dalam Mengembangkan Sentra Agroindustri Keripik Belut Di Kecamatan Gantiwarno, Dan Untuk Mengetahui Prioritas Strategi Dalam Pengembangan Sentra Agroindustri Keripik Belut Di Kecamatan Gantiwarno. Metode Dasar Dari Penelitian Ini Adalah Metode Diskriptif, Dengan Menggunakan Data Primer Dan Sekunder. Penentuan Daerah Penelitian Secara Sengaja Dengan Mempertimbangkan Adanya Sentra Agroindustri Yang Mengolah Belut Menjadi Keripik Belut Di Kecamatan Gantiwarno. Pengambilan Responden Analisis Usaha Dilakukan Dengan Cara Sensus Dan Untuk Strategi Pengembangan Dilakukan Dengan Sengaja Purposive Dengan Teknik Triangulasi. Metode Analisis Data Yang Digunakan Meliputi: (1) Analisis Usaha, (2) Matrik SWOT, Dan (3) Matriks QSP. Hasil Penelitian (1) Rata-Rata Biaya Perbulan Rp 35.898.459,22, Rata-Rata Penerimaan Perbulan Rp 41.471.166,67, Dan Pendapatan Rata-Rata Perbulan Adalah Rp 5.575.707,44. (2) Faktor Internal Meliputi: Lama Pengalaman Usaha, Ketelatenan Dan Keterampilan Tinggi, Usaha Menguntungkan, Pemasaran Keripik Belut Di Klaten Maupun Di Luar Klaten, Hubungan Baik Dengan Pedagang Dan Konsumen, Keripik Belut Tahan Lama, Tidak Menggunakan Bahan Pengawet Dan Rasanya Renyah, Terbatasnya Bahan Baku Belut, Teknologi Konvensional, Manajemen Masih Lemah Promosi Yang Belum Efektif Terbatasnya Modal, Belum Adanya Alat Pengering Dan Rendahnya Inovasi. (3) Faktor Eksternal Meliputi: Terjadi Hubungan Baik Antara Pemasok Dengan Pengusaha, Hubungan Masyarakat Dengan Pengusaha Baik, Pangsa Pasar Yang Masih Luas, Teknologi Yang Sudah Cukup Berkembang, Permintaan Produk Tinggi, Produk Oleh-Oleh Khas, Tidak Stabilnya Harga Bahan Baku, Adanya Persaingan Harga Antar Pengusaha, Permintaan Produk Fluktuatif, Kondisi Perekonomian Kurang Stabil, Harga Bahan Baku Tinggi Dan Kelangkaan Bahan Baku. (4) Alternatif Strategi Adalah Meningkatkan Kerjasama Antara Pemasok Dengan Pengusaha, Memperluas Pemasaran, Meningkatan Kapasitas Manajemen Produksi, Pemasaran, Mengoptimalkan Kegiatan Produksi Dan Meningkatan Kualitas Produk, Mengoptimalkan Pasokan Bahan Baku Pada Musim Kemarau, Menjalin Hubungan Anatara Pemasok Dan Pedagang , Menjalin Kerjasama Komunikasi Antar Pengusaha, Pemerintah, Dan Pemasok Dan Meningkatkan Kapasitas Manajemen Untuk Menghadapi Pesaing Usaha. (5) Prioritas Strategi Adalah Meningkatkan Kapasitas Manajemen Produksi, Pemasaran (5,6).