;

Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (Tai) Dan Numbered Head Together (Nht) Pada Pokok Bahasan Relasi dan Fungsi Ditinjau Dari Adversity Quotient (Aq) Siswa Kelas Viii Smp Negeri Di Kabupaten Pringsewu Prov


Oleh :
Siti Rahayu - S851208065 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) manakah model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TAI, NHT atau pembelajaran konvensional, (2) manakah kategori Adversity Quotient (AQ) yang memiliki prestasi belajar yang lebih baik, climbers, campers atau quitters, (3) pada tiap-tiap kategori AQ, manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik antara tiap-tiap model pembelajaran, (4) pada tiap-tiap model pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar yang lebih baik antara tiap-tiap kategori AQ siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Pringwesu Provinsi Lampung tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Teknik pengambilan data meliputi dokumentasi untuk memperoleh nilai ujian semester genap kelas VII untuk data kemampuan awal eksperimen, tes untuk memperoleh data prestasi belajar siswa, dan angket untuk memperoleh data AQ siswa. Sebelum melaksanakan penelitian terhadap ketiga kelompok populasi dilakukan uji keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah anava dua jalan dengan sel tak sama dengan desain faktorial 3x3. Uji prasyarat dengan metode Lilliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Dari hasil analisis disimpulkan : (1) model pembelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional, dan model pembelajaran NHT menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan model pembelajaran konvensional, (2) siswa dengan AQ pada kategori climbers memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa kategori campers, siswa dengan AQ pada kategori climbers memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kategori quitters, dan siswa dengan AQ pada kategori campers memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa pada kategori quitters, (3) pada tiap-tiap kategori AQ siswa, prestasi belajar matematika siswa berlaku konsisten yaitu model pemelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional, dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional, (4) pada tiap-tiap model pembelajaran prestasi belajar matematika siswa berlaku konsisten yaitu siswa dengan AQ pada kategori climbers memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa pada kategori campers, siswa dengan AQ pada kategori climbers memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kategori quitters, dan siswa dengan AQ pada kategori campers memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa pada kategori quitters.