Simbolisasi Konflik Sosial Dalam Kumpulan Cerpen Bibir Karya Krisna Mihardja : Sebuah Pendekatan Semiotik

Oleh :
Putra Darmawan - C0208040 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana unsur simbolik konflik sosial yang terdapat dalam kumpulan cerpen Bibir karya Krisna Mihardja? (2) Bagaimana realitas di balik unsur simbolik kumpulan cerpen Bibir karya Krisna Mihardja? (3) Bagaimana makna simbolik pada kumpulan cerpen Bibir karya Krisna Mihardja? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui unsur simbolik konflik sosial dalam kumpulan cerpen Bibir karya Krisna Mihardja. (2) Mengungkap realitas di balik unsur simbolik kumpulan cerpen Bibir karya Krisna Mihardja. (3) Mendiskripsikan makna simbolik pada kumpulan cerpen Bibir karya Krisna Mihardja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Objek material dari penelitian ini adalah kumpulan cerpen Bibir, karya Krisna Mihardja. Adapun objek formalnya meliputi gambaran umum dan unsur simbolik dalam kumpulan cerpen Bibir. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen Bibir. Data dalam penelitian ini adalah teks dialog dan gambar yang dianggap sebagai gambaran umum dan unsur simbolik dalam kumpulan cerpen Bibir. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka. Teknik pengolahan data melalui tiga tahap, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Dominasi kekerasan tidak dapat bertahan lama karena tidak pernah berfikir dahulu sebelum bertindak, sedangkan aspirasi yang sudah dipikirkan secara matang dantertata rapi dapat menggulingkan pemerintahan yang tidak adil dan beradab. (2) Dagelan dapat digunakan sebagai sarana kritik terhadap sistem pemerintahan yang kurang pas, dengan begitu pemerintah akan merasa risih dan memperbaiki sistem yang ada. (3) Keteguhan hati seorang istri yang menjaga dirinya untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga yang harmonis dan membantu suami untuk mencukupi kebutuhan keluarga.