Abstrak


Karakteristik Ultra Thin Surfacing Hot Mix Asphalt Ditinjau Dari Nilai Marshall, Kuat Tarik Tidak Langsung, Kuat Tekan Bebas, Dan Permeabilitas


Oleh :
Hafid Riyan Purnomo - I0108102 - Fak. Teknik

Sebagian besar jalan di Indonesia umumnya telah memiliki daya dukung yang kuat secara struktural, kerusakan yang biasanya terjadi adalah kerusakan fungsional seperti cacat permukaan. Cacat permukaan jalan tersebut menyebabkan penurunan fungsi jalan. Hal yang biasanya dilakukan untuk mengatasi kerusakan terhadap cacat permukaan jalan antara lain overlay. Overlay adalah suatu metode pelapisan kembali perkerasan yang sudah ada dengan campuran baru untuk meningkatkan mutu suatu perkerasan agar umur rencana tercapai. Selama ini perencanaan tebal lapisan overlay masih terlalu besar, suatu perencanaan tebal lapis tipis aspal diperlukan untuk overlay. Penelitian campuran Ultra Thin Surfacing Hot Mix Asphalt (UTSHMA) menggunakan metode eksperimen di laboratorium. Gradasi campuran UTSHMA ditentukan berdasarkan nilai Marshall Qoutient tertinggi dengan cara melakukan pengujian Marshall kepada 5 jenis varian gradasi dari Standard Spesification Construction of Transport Systems (Georgia Department of Transportation, 2001) dengan penyesuaian proporsi fraksi CA (Coarse Agregate) maupun FA (Fine Agregate). Kadar Aspal Optimum (KAO) didapat dengan melakukan pengujian Marshall kepada 5 varian job mix dengan kadar aspal (Pb-1)%, (Pb-0,5)%, (Pb)%, (Pb+0,5)%, (Pb+1)%. Aspal Yang digunakan adalah aspal penetrasi 60/70 mengingat Indonesia beriklim tropis. Pengujian kuat tarik tidak langsung/ ITS (indirect tensile strength), kuat tekan bebas/ UCS (unconfined compressive strength), dan permeabilitas (water permeability) dilakukan kepada campuran UTSHMA dengan gradasi terbaik dan dengan kadar aspal optimum. Gradasi dengan proporsi fraksi CA terkecil memiliki Marshall Qoutient terbesar. KAO yang didapat setelah melakukan pengujian Marshall adalah 6,35%. UTSHMA dapat digunakan sebagai campuran perkerasan di Indonesia karena telah memenuhi standart Laston AC-WC Bina Marga. UTSHMA memiliki nilai kuat tarik tidak langsung, regangan, modulus elastisitas, dan koefisien permeabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan campuran panas AC. UTSHMA memiliki nilai stabilitas dan kuat tekan bebas yang lebih kecil dibandingkan dengan campuran panas AC.