Abstrak


Identifikasi Peranan Dan Komponen Pertumbuhan Sektor Pertanian Di Kabupaten Blora (Pendekatan Analisis Location Quotient Dan Shift Share)


Oleh :
Nico Darma Agustian - H0809083 - Fak. Pertanian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor basis dalam sektor pertanian dan non pertanian di Kabupaten Blora, mengetahui subsektor pertanian yang merupakan subsektor basis di Kabupaten Blora, mengetahui komoditas basis di Kabupaten Blora, serta mengetahui komponen pertumbuhan dan daya saing dari sektor dan subsektor pertanian di Kabupaten Blora. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode analisis data Location Quotient dan Shift Share. Data yang digunakan yaitu data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Blora dan Provinsi Jawa tengah tahun 2007-2011 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Kabupaten Blora Dalam Angka Tahun 2012, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2010-2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama kurun waktu tahun 2007-2011, sektor pertanian di Kabupaten Blora merupakan sektor basis. sedangkan untuk sektor non pertanian di Kabupaten yang merupakan sektor basis adalah sektor pertambangan dan penggalian dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Subsektor yang merupakan subsektor basis di Kabupaten Blora adalah subsektor perkebunan dan subsektor kehutanan. Komoditi pertanian yang merupakan komoditi basis di Kabupaten Blora ada 17 komoditi yaitu jeruk siam, mangga, pisang, jagung, nangka, sirsak, sawo, bayam dan sukun dari subsektor tabama, dari subsektor perkebunan yaitu komoditi kapas, jambu mete dan tebu rakyat. Dari subsektor peternakan yaitu komoditi sapi potong. Dari subsektor perikanan yaitu komoditi budidaya perikanan sungai dan waduk. Sedangkan dari subsektor kehutanan yaitu komoditi kayu jati dan kayu bakar. Tiap-tiap sektor perekonomian memiliki nilai National Share (Ns) positif. Sektor pertanian memiliki pertumbuhan lambat dan memiliki daya saing yang baik (nilai Proportional Shift (P) sebesar Rp. -62.056.720.000,- dan nilai Differential Shift (D) sebesar Rp. 15.425.890.000,-). Tiap-tiap subsektor pertanian memiliki nilai National Share (Ns) dan Differential Shift (D) positif sehingga tiap-tiap subsektor memiliki pertumbuhan secara nasional cepat dan daya saing yang tinggi. Subsektor yang mengalami pertumbuhan cepat adalah subsektor peternakan dan subsektor kehutanan (nilai Proportional Shift (P) Rp. 1.194.090.000,- dan Rp. 1.458.800.000,-).