Abstrak
Self Healing Capability Beton Dengan Persentase Fly Ash 0%, 20%, 25%, 30%, 35%, 45% Dan 55% sebagai Pengganti Sebagian Semen ditinjau dari Workability, Kuat Tekan Dan Permeabilitas
Oleh :
Dwi Beauty Ratnawuri Hanafi - K1509014 - Fak. KIP
Self healing capability (SHC) merupakan perpaduan dari teknologi beton
dengan fly ash sebagai pengganti sebagian semen yang memiliki kemampuan
dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Penggunaan fly ash dapat memperlambat
proses hidrasi, sehingga diharapkan dapat mengurangi terjadinya retak pada beton.
Penelitian ini menggunakan abu terbang (fly ash) sebagai bahan pengganti semen
karena dilihat dari bentuknya, fly ash mempunyai bentuk berupa butiran bulat
yang ukurannya lebih kecil dari semen, oleh sebab itu fly ash dinilai lebih tepat
sebagai pengganti sebagian semen.
Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui nilai optimal Self Healing
Capability dengan fly ash sebagai pengganti sebagian semen terhadap workability,
kuat tekan dan permeabilitas. Penelitian ini disebut penelitian eksperimental,
karena penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan
antar variabel, yang dilakukan dengan memberikan suatu perlakuan terhadap
obyek yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah beton
berbentuk silinder (diameter 75 mm dan tinggi 150 mm) sebanyak 126 buah
benda uji dengan mutu beton yang direncanakan 25 MPa. Pengujian beton segar
dilakukan dengan pengujian slump flow test dan slump test. Karena umur beton
merupakan salah satu faktor untuk memprediksi kekuatan beton yang dihasilkan,
maka pengujian beton keras dilakukan terhadap kuat tekan dan permeabilitas
silinder beton pada umur 7 hari, 28 hari & 56 hari, jadi bila diperkirakan kekuatan
beton yang ada terlalu rendah bisa diantisipasi sedini mungkin. Persentase
penggantian fly ash dimulai dari 0%, 20%, 25%, 30%, 35%, 45% dan 55%.
Penggantian Fly ash sebagai pengganti sebagian semen dalam campuran
beton memberikan pengaruh positif terhadap kuat tekan beton. Nilai tertinggi kuat
tekan sebesar 35,819 MPa dari variasi 35%, dengan lama perawatan 56 hari,
karena setelah 28 hari proses hidrasi masih berlangsung sehingga beton masih
mengalami kenaikan. Fly ash sebagai pengganti semen dalam campuran beton
berpengaruh terhadap workability dan permeabilitas beton. Untuk melihat tingkat
workability dengan melakukan pengujian slump flow dan slump, dari hasil
pengujian terlihat bahwa adukan beton kadar fly ash 55% mempunyai kecepatan
sebaran diameter 500 mm (t500) paling cepat dibanding dengan penggantian kadar
yang lain. Sedangkan untuk pengujian permeabilitas, semakin besar persentase
penggantian fly ash, maka semakin kecil nilai permeabilitasnya. Workability
optimal 28,277 mm/dt, kuat tekan optimal 35,819 MPa dan permeabilitas optimal
1,85.10-09 m/dt, didapat pada persentase penggantian fly ash 35% terhadap semen.