Abstrak
Analisis Hidrograf Aliran Daerah Aliran Sungai Tirtomoyo Dengan Beberapa Metode Hidrograf Satuan Sintesis (The Hydrograph Analysis Of Tirtomoyo River Basin With Any Synthetic Unit Hydrograph Methods)
Oleh :
Muhammad Fajar Angga Safrida - I1111055 - Fak. Teknik
Gathot Bayu (2013) dalam penelitiannya di Waduk Wonogiri melakukan perbandingan antara debit terukur dan debit terhitung, lalu setelah dibuat lengkung hidrografnya didapatkan hasil yang mendekati pada daerah lengkung naik namun terjadi perbedaan yang cukup jauh di daerah lengkung turunnya. Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) adalah salah satu cara perhitungan debit puncak yang menggunakan karakteristik DAS sebagai parameternya. Penelitian dengan metode HSS diharapkan dapat menghasilkan perbandingan hidrograf antara terukur dan terhitung sesuai yang diharapkan.
Penelitian ini menyajikan suatu pendekatan sederhana untuk membandingkan debit puncak dan bentuk hidrograf aliran antara hidrograf terukur dan hidrograf satuan sintetis pada DAS Tirtomoyo. Beberapa metoda hidrograf satuan sinteteis seperti cara GAMA I, ITB-1, ITB-2, Limantara, Nakayasu, dan Snyder digunakan untuk menghitung debit puncak dan bentuk hidrograf. Dari hasil kalibrasi model didapatkan model hidrograf satuan sintetis yang sesuai dan mendekati karakteristik hidrograf terukur pada DAS Tirtomoyo.
Hasil penelitian menunjukkan debit puncak dari hidrograf terukur pada tanggal 19 Desember 2012, 19 Februari 2013, 29 Maret 2013, 4 April 2013 dan 20 Mei 2013 berturut-turut yaitu 630,26 m3/dt, 827,32 m3/dt, 726,23 m3/dt, 1140,78 m3/dt, 1806,33 m3/dt. Hasil perhitungan dari setiap metode HSS tidak bisa diputuskan debit puncak yang paling sesuai dengan hidrograf terukur pada DAS Tirtomoyo karena setiap metode memiliki keunggulan berbeda-beda pada tiap kejadian hujan.