;

Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Langsung Menggunakan Assessment For Learning (Afl) Dan Model Pembelajaran Problem Solving Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Matematika Siswa Smp Se-Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014


Oleh :
Aris Tamarudin - S851208010 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah yang: (1) menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajaran langsung menggunakan assesment for learning, model pembelajaran problem solving atau model pembelajaran langsung, (2) mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah, (3) memberikan prestasi belajar yang lebih baik pada masing-masing tingkatan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah, model pembelajaran langsung menggunakan AfL, model pembelajaran problem solving atau model pembelajaran langsung.(4) memberikan prestasi belajar yang lebih baik pada masing-masing model pembelajaran, langsung menggunakan AfL, model pembelajaran Problem solving atau model pembelajaran langsung, siswa-siswa yang mempunyai kreativitas belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 3. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kabupaten Kudus Semester gasal Tahun Pelajaran 2013/2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 268 siswa dengan rincian 84 siswa untuk kelas eksperimen 1, 94 siswa untuk kelas eksperimen 2, dan 90 siswa untuk kelas kontrol. Analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) model pembelajaran langsung menggunakan AfL menghasilkan prestasi yang lebih baik dibanding model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran langsung. Model pembelajaran problem solving menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran langsung. (2) siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, sedangkan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama baik. (3) pada masing-masing kreativitas belajar matematika, model pembelajaran langsung menggunakan AfL menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada prestasi belajar matematika yang dihasilkan model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran langsung, sedangkan model pembelajaran problem solving menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung. (4) Pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, sedangkan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya.