Abstrak


Perbedaan Perilaku Gotong Royong Antara Masyarakat Desa Dengan Masyarakat Transisi (Studi Pada Masyarakat Rw Vi Desa Ponowaren Kecamatan Tawangsari Dan Masyarakat Rw I Kelurahan Combongan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013)


Oleh :
Desi Cahyowati - K6409019 - Fak. KIP

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara perilaku gotong royong masyarakat desa (RW VI Desa Ponowaren Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo) dengan masyarakat transisi (RW I Kelurahan Combongan Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo) tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode statistik komparatif, yaitu prosedur penelitian yang dilakukan untuk membandingkan satu variabel yang diteliti pada dua populasi yang berbeda. Populasi penelitian adalah seluruh warga masyarakat yang berumur 17-65 di RW VI Desa Ponowaren Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo Tahun 2013 sejumlah 251 orang dan di RW I Kelurahan Combongan Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo Tahun 2013 sejumlah 475 orang. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik Proporsional Random Sampling, dan diperoleh sampel 75 orang dan 143 orang dari masing-masing populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket tertutup. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis uji t-test polled varians untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perilaku gotong royong antara masyarakat desa (RW VI Desa Ponowaren Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo) dengan masyarakat transisi (RW I Kelurahan Combongan Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo) Tahun 2013. Hal tersebut didasarkan pada hasil analisis data dengan teknik analisis uji t-test polled varians diperoleh thitung > ttabel yaitu 17,62>1,9719 pada taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara perilaku gotong royong masyarakat desa dengan masyarakat transisi. Sejalan dengan teori Behaviour-Person-Environment (B-P-E), kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku individu secara umum dipengaruhi oleh faktor lingkungan begitu pula dengan perilaku gotong royong. Lingkungan desa dengan lingkungan daerah transisi yang berbeda berpengaruh terhadap perilaku gotong royong masyarakat yang tinggal di dalamnya.