Abstrak
Penggunaan Disfemisme Pada Surat Kabar Joglosemar Rubrik “Kriminal” Edisi Bulan November 2013
Oleh :
Boby Gunawan - K1210015 - Fak. KIP
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengklasifikasikan dan menjelaskan
bentuk disfemisme; (2) mendeskripsikan dan menjelaskan nilai rasa disfemisme;
dan (3) menjelaskan fungsi penggunaan disfemisme yang ada pada surat kabar
Joglosemar rubrik “kriminal” edisi bulan November 2013.
Penelitian ini berjenis analisis isi (content analysis) dengan menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah dokumen
dan informan. Dokumen yang berupa surat kabar Joglosemar pada rubrik
“kriminal”, sedangkan informan pada penelitian ini adalah tiga orang pelaku
media yaitu wartawan, redaktur, dan redaktur pelaksana pada rubrik “kriminal”.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling dan time sampling, sedangkan teknik pengumpulan data pada penelitian
ini adalah analisis dokumen dan wawancara mendalam. Uji validitas data pada
penelitian ini menggunakan trianggulasi teori dan member check atau review
informan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Bentuk disfemisme yang
ditemukan sejumlah 132 bentuk, yang diklasifikasikan berdasarkan proses
komposisi, jenis kata, dan proses afiksasinya. Berdasarkan proses komposisi
ditemukan sejumlah 90,90 % berupa kata dasar, dan 9,10 % bentuk gabungan
kata. Klasifikasi berdasarkan jenis kata ditemukan sejumlah 6,06 % kata benda,
6,06 % berupa kata sifat, 89,39 % berupa kata kerja. Klasifikasi berdasarkan
proses afiksasinya ditemukan sejumlah 53,78% berupa prefiks, 2,27% berupa
sufiks, 6,81% berupa konfiks, dan 37,12% tidak berafiks. (2) Nilai rasa yang
ditemukan berupa nilai rasa menyeramkan sejumlah 3,78%, bernilai rasa
mengerikan sejumlah 3,30%, bernilai rasa menakutkan sejumlah 2,27%, bernilai
rasa menjijikan sejumlah 0,75%, sedangkan yang bernilai rasa menguatkan
sejumlah 62,87%. Dari data tersebut terbukti bahwa penggunaan disfemisme pada
surat kabar Joglosemar masih pada taraf yang wajar karena bentuk disfemisme
bernilai rasa menguatkan jauh lebih dominan dibanding dengan nilai rasa yang
lain. (3) Ditemukan tujuh fungsi penggunaan disfemisme antara lain fungsi
untuk: (a) style (gaya); (b) daya tarik pembaca; (c) penguatan makna; (d) variasi
bahasa; (e) penyesuaian space (jarak); (f) mempermudah pemahaman; dan (g)
pengawalan kinerja instansi.
Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) terdapat 132 bentuk disfemisme yang
diklasifikasikan berdasarkan proses komposisi, jenis afiksasi, dan jenis kata; (2)
nilai rasa yang ditemukan berupa nilai rasa menyeramkan, mengerikan,
menakutkan, menjijikan, dan menguatkan; (3) ada tujuh fungsi penggunaan
disfemisme yang ada pada surat kabar Joglosemar rubrik “kriminal”.