Abstrak


Studi Kasus Kandungan Padatan Terapung (Floc) Air Limbah Home Industry Batik di Kelurahan Laweyan


Oleh :
Bondan Puji Leksana - I8710013 - Fak. Teknik

Pengolahan air limbah batik Kelurahan Laweyan dengan menggunakan UPAL-RE. Alat ini menggunakan listrik sebagai sumber tenaga utamanya dan alat ini bersifat praktis, karena alat ini dapat dipindahkan ketempat lain dengan mudah dan dapat menjangkau daerah - daerah perkampungan. Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk mengetahui besar floc yang dihasilkan pada setiap pengolahan, kandungan unsur apa saja yang terdapat di dalam floc, kandungan logam berat pada floc berbahaya atau tidak bagi lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode floatasi yaitu metode yang digunakan untuk memisahkan suatu zat dari zat lainnya pada suatu cairan / larutan berdasarkan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan. Hasil penelitian nilai Daya Hantar Listrik bahan uji sebelum diproses nilai DHL nya lebih besar dibandingkan dengan bahan uji setelah diproses nilai DHL nya lebih rendah, sedangkan hasil penelitian dari Dinas Kesehatan Surakarta menunjukkan bahwa floc tersebut mengandung logam berat Cr, Cd, Ar, Al. Tetapi tidak semua bahan uji mengandung 4 logam berat tersebut. Berat floc dan besarnya kandungan logam berat yang dihasilkan pada setiap pengolahan berbeda – beda antara lain : berat floc bahan uji Multisari = 0,202 gr/L, bahan uji Amelia = 0,898 gr/L, bahan uji Gress Tenan = 2,239 gr/L, bahan uji Puspa Kencana =0,757 gr/L, bahan uji Surya Pelangi = 0,442 gr/L. Kandungan logam berat pada floc bahan uji Multisari : Cr = 0,38 mg/L, Ar = 0,05 mg/L, Cd = tidak terdeteksi, Al = 0,013 mg/L. Bahan uji Amelia : Cr = 0,03 mg/L, Ar = 0 mg/L, Cd = <0,0020 mg/L, Al = 0,019 mg/L. Bahan uji Gress Tenan : Cr = tidak terdeteksi, Ar = 0,15 mg/L, Cd = 0,309 mg/L, Al = 0,032 mg/L. Bahan uji Puspa Kencana : Cr = 0,67 mg/L, Ar = 0,05mg/L, Cd = 0,0916 mg/L, Al = 0,030 mg/L. Bahan uji Surya Pelangi : Cr = 0,04 mg/L, Ar 0,02 mg/L, Cd = 0,011 mg/L, Al = 0,013 mg/L. Berdasarkan baku mutu air limbah untuk Ar = 0,1 mg/L , Cd = 0,05 mg/L, Kromium = 1,0 mg/L, untuk Al belum ada baku mutu nya. Dari data tersebut disimpulkan bahwa air limbah batik ada yang memenuhi kadar maksimum yang diperbolehkan dan ada yang tidak memenuhi. Kandungan logam berat yang memenuhi aman dan tidak membahayakan bagi lingkungan sedangkan yang tidak memenuhi kadar maksimum yang diperbolehkan tidak aman dan berbahaya bagi lingkungan.