Abstrak


Kisah Cinta Laila-Majnun Dan Romeo-Juliet (suatu tinjauan sastra bandingan)


Oleh :
Siti Zulaikhah - - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan unsur intrinsik roman Laila-Majnun karya Nizami dan Romeo-Juliet karya William Shakespeare; (2) mendeskripsikan persamaan unsur intrinsik antara roman Laila-Majnun karya Nizami dan Romeo-Juliet karya William Shakespeare; (3) mendeskripsikan perbedaan unsur intrinsik antara roman Laila-Majnun karya Nizami dan Romeo-Juliet karya William Shakespeare. Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sastra bandingan. Sumber data penelitian ini roman Laila-Majnun karya Nizami dan Romeo-Juliet karya William Shakespeare. Roman Laila-Majnun diterbitkan oleh penerbit Oase di Bandung, sedangkan Romeo-Juliet diterbitkan oleh penerbit Navila, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan analisis dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi teori dan sumber. Analisis data menggunakan analisis mengalir yang terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, sajian data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: pertama, unsur intrinsik roman Laila-Majnun meliputi, (a) tema roman Laila-Majnun adalah cinta antara Laila dan Qais; (b) plot yang digunakan adalah plot maju (progresif); (c) tokoh utama dalam roman ini adalah Qais dan Laila; (d) latar, secara umum menggunakan latar kehidupan masyarakat sekitar padang pasir Nadj di jazirah Arab; (e) sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang campuran antara “dia” mahatahu dan “aku” tokoh utama; (f) gaya, roman ini banyak menggunakan gaya bahasa kiasan, terutama penggunaan majas, seperti simile dan personifikasi dan juga istilah khas dari bahasa Arab; (g) cerita, roman ini menceritakan perjuangan cinta sepasang kekasih untuk dapat hidup bersama; (h) moral yang terkandung adalah seharusnya manusia dapat mensyukuri nikmat yang telah diberikan, dan hendaknya anak mencintai dan menyayangi orang tua dengan tulus. Hendaknya manusia tidak berpangku tangan dan selalu berusaha dalam menjalani hidup. Kemudian, hendaknya cinta dimaknai secara proporsional dan tidak berlebih-lebihan, manusia juga harus memperlakukan binatang dengan baik, dan lain-lain. Kedua, unsur intrinsik roman Romeo-Juliet meliputi: (a) tema roman Romeo-Juliet adalah cinta antara laki-laki dan perempuan—Romeo dan Juliet; (b) plot yang digunakan adalah plot maju (progresif); (c) tokoh utama dalam roman ini adalah Romeo dan Juliet; (d) latar, secara umum menggunakan kehidupan masyarakat Verona, Italia; (e) sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang campuran, yaitu campuran antara “dia” mahatahu dan “aku” tokoh utama; (f) gaya bahasa yang digunakan banyak menggunakan gaya bahasa kiasan, terutama penggunaan majas, seperti simile dan personifikasi serta istilah khas, yaitu mitos Yunani dan Romawi; (g) cerita, roman ini menceritakan mengenai kehidupan cinta muda-mudi Verona yang terhalang oleh permusuhan kedua keluarga; (h) moral yang terdapat dalam roman ini adalah untuk mencapai suatu kemuliaan kadang-kadang kaum muda harus dikorbankan. Dalam hidup agar selalu berusaha dan berjuang sampai titik darah penghabisan. Kemudian, dendam dan permusuhan hanya akan mendatangkan kesengsaraan, manusia hanya dapat merencanakan bukan memutuskan, dan sebagainya. Ketiga, persamaan roman Laila-Majnun dan Romeo-Juliet secara umum terletak pada (a) ciri fisik dan sosial tokoh utama kedua roman sama, yaitu cantik dan gagah serta berasal dari kalangan bangsawan. (b) Plot, keduanya menggunakan plot maju (progresif). (c) Cerita, kedua roman menceritakan mengenai perjuangan cinta dua pasang kekasih untuk mewujudkan kebersamaan. (d) Tema, kedua roman mempunyai tema cinta. (e) Sudut pandang, keduanya menggunakan campuran “dia”mahatahu dan “aku” tokoh utama. (f) Gaya, banyak menggunakan kiasan, seperti simile dan personifikasi. Keempat, perbedaan roman Laila-Majnun dan Romeo-Juliet terletak pada (a) latar, Laila-Majnun mengambil latar kehidupan masyarakat jazirah Arab yang dipenuhi dengan nilai-nilai budaya Islam, sedangkan Romeo-Juliet berlatar kehidupan rakyat Verona, Italia dengan nilai-nilai budaya barat atau Eropa. (b) Pesan moral, roman Laila-Majnun dan Romeo-Juliet berbeda dalam hal pesan moral yang disampaikan. Misalnya, roman Laila-Majnun dalam hal perjuangan cinta mengisyaratkan pesan yang negatif, sedangkan roman Romeo-Juliet mengisyaratkan sesuatu yang positif. (c) Ciri psikologis tokoh, tokoh wanita dalam roman Romeo-Juliet adalah seorang yang pemberani, sedangkan dalam roman Laila-Majnun adalah seorang yang penurut. Tokoh laki-laki dalam roman Romeo-Juliet adalah seorang yang pemberani, bertanggung jawab, dan mau berusaha, sedangkan dalam roman Laila-Majnun adalah seorang yang tidak berani bersikap dan pasrah kepada takdir.