Abstrak
Peningkatan Kemampuan Memahami Makna Peninggalan Sejarah Nasional Melalui Metode Pembelajaran Mind Map Pada Siswa Kelas V Sd N Gentan 01 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2012-2013
Oleh :
Siska Yuniyati - X7110038 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami makna peninggalan sejarah nasional dengan menggunakan metode pembelajaran mind map, (2) mengetahui hambatan dalam penggunaan metode pembelajaran mind map dan mencari solusi untuk meningkatkan kemampuan memahami peninggalan sejarah nasional. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas V SD Negeri Gentan 01 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/ 2013 pada semester ganjil sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi observasi, kajian dokumen, wawancara, dan tes. Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu, reduksi, persentase, dan verifikasi Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata nilai pada kondisi awal sebesar 60,5 dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 45% atau hanya 9 siswa mencapai nilai KKM =66. Peningkatan kemampuan memahami makna peninggalan sejarah nasional terjadi pada siklus I meskipun belum maksimal yaitu memperoleh nilai rata-rata sebesar 68 dengan persentase ketuntasan belajar siswa 65% atau sekitar 13 siswa tuntas KKM. Pada siklus II mengalami peningkatan kembali yaitu nilai rata-rata kelas menjadi 79,5 dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 85% atau sekitar 17 siswa tuntas KKM. Dengan demikian indikator kinerja yang sebelumnya telah ditetapkan sebesar 85% dapat tercapai. Selain itu, sebagai hambatan dalam penerapan metode mind map, yaitu: (1) Guru belum mampu menyampaikan pembelajaran secara runtut, jelas, dan menarik. Hal ini dapat diatasi dengan kemauan guru dalam mengasah kemampuannya untuk dapat menyampaikan pembelajaran secara logis dan menarik dengan memperbaiki kekurangan. (2) Guru kurang efisien menggunakan waktu. Hal ini dapat diatasi dengan upaya guru untuk lebih efisien dan patuh dalam menggunakan waktu sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. (3) Guru kesulitan mengorganisasikan peserta didik secara efektif. Hali ini dapat diatasi dengan upaya guru untuk selalu memperhatikan peserta didik baik yang aktif maupun pasif, pemberian motivasi, dan penciptakaan kondisi yang nyaman dalam belajar sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif