Abstrak


Kinerja Seksi Bantuan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Muda Mandiri (Kmm)


Oleh :
Sartini Fefri Yuliana - D0110101 - Fak. ISIP

Kabupaten Karanganyar merupakan kabupaten dengan tingkat prosentase tertinggi dalam pentahapan keluarga sejahtera berdasarkan data BKKBN Jawa Tengah tahun 2011 sebagai keluarga sejahtera III. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraaan keluarga di Kabupaten Karanganyar sudah cukup baik. Akan tetapi, hal ini masih perlu ditingkatkan lagi. Maka untuk meningkatkan Kabupaten Karanganyar menuju tahap selanjutnya yaitu Keluarga Sejahtera III Plus, Pemerintah Kabupaten Karanganyar memberdayakan Program Keluarga Muda Mandiri (KMM) yang dilaksanakaan oleh Seksi Bantuan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja Seksi Bantuan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar dalam Pelaksanaan Program Keluarga Muda Mandiri (KMM). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Untuk validitas datanya menggunakan teknik trianggulasi data dan analisa data yang digunakan adalah analisa model interaktif yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kinerja Seksi Bantuan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar dalam pelaksanaan Program Keluarga Muda Mandiri (KMM) dikatakan sudah cukup baik namun masih terdapat beberapa kekurangan. Kinerja Seksi Bantuan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar mengacu dari beberapa indikator, yaitu responsivitas, akuntabilitas, dan efektivitas. Dari indikator responsivitas dan akuntabilitas Kinerja Dinsosnakertrans sudah cukup baik, sedangkan dari indikator efektivitas kinerja Dinsosnakertrans masih kurang baik. Dalam pelaksanaan program KMM ada beberapa faktor yang menghambat yaitu sumber daya manusia yang masih rendah dan kebiasaan KBS membawa anak-anaknya saat pelaksanaan pelatihan KMM.