;

Abstrak


Perbedaan Pengaruh Antara Metode Diskusi Simulasi Dan Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan


Oleh :
Ambar Harjanti - S541302004 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang : Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan di Puskesmas. Kader Posyandu sebagai ujung tombak atau garda terdepan dalam pelaksanaan Posyandu. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu perlu diadakan pelatihan kader Posyandu. Pemilihan metode Pelatihan perlu dikembangkan agar kader Posyandu memiliki kompetensi dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak . Pelatihan kader Posyandu secara praktis mampu memahami pedoman kader terutama terampil dalam pelayanan sistem 5 langkah. Metode diskusi , simulasi merupakan salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara metode diskusi , simulasi dengan metode ceramah pada pelatihan kader posyandu terhadap pengetahuan dan keterampilan. Metode : Penelitian ini termasuk jenis quasy eksperimen dengan rancangan penelitian pre- post test control design. Penelitian ini dilakukan terhadap 35 kader posyandu yang mendapatkan pelatihan dengan metode diskusi, simulasi sebagai kelompok perlakuan dan 35 kader posyandu mendapatkan pelatihan dengan metode ceramah sebagai kelompok pembanding. Rerata skor diukur sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Skor pengetahuan dengan skala rasio diukur dengan paired t-test, skor untuk keterampilan dengan skala ordinal di ukur dengan wilcoxon dilanjutkan dengan dengan mengetahui pengaruh perbedaan antara metode diskusi, simulasi dengan metode ceramah dengan uji independent t- test yang sebelumnya dilakukan uji normalitas data. Data uji normalitas menunjukkan data yang tidak normal sehingga dilakukan uji mann whiteney. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara metode diskusi simulasi dan metode ceramah terhadap pengetahuan kader dan terdapat perbedaan antara diskusi simulasi dan metode ceramah terhadap keterampilan kader. Kesimpulan : Pelatihan dengan metode diskusi simulasi lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dibandingkan metode ceramah.