Abstrak


Karakteristik Intuisi Siswa Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Perbedaan Gender


Oleh :
Atika Fitrotun Nisa - K1309005 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik intuisi siswa cerdas istimewa berbakat istimewa dalam memecahkan masalah geometri berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah dari Polya pada siswa berjenis kelamin perempuan dan laki-laki Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/ 2013 pada kelas akselerasi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok siswa cerdas istimewa berbakat istimewa yang berjenis kelamin perempuan dan kelompok siswa cerdas istimewa berbakat istimewa yang berjenis kelamin laki-laki. Dari masing-masing kelompok diambil dua orang untuk kemudian diteliti lebih lanjut. Pengambilan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Data tentang siswa cerdas istimewa berbakat istimewa diperoleh dari data skor IQ (Intelligent Quotient), skor TC (Task Commitment) , dan skor CQ (Creative Quotient) dari sekolah. Sedangkan data tentang karakteristik intuisi siswa diperoleh dari wawancara berbasis tugas. Validasi data dilakukan dengan triangulasi waktu. Teknik analisis data meliputi tiga kegiatan, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa (1) karakteristik intuisi siswa cerdas istimewa berbakat istimewa perempuan; dalam memahami masalah, menggunakan intuisi afirmatori yang bersifat langsung, dalam membuat rencana penyelesaian, menggunakan intuisi antisipatori yang dicirikan dengan munculnya intuisi pada saat menyelesaikan masalah yang didasarkan pada indera dan imajinasi, dalam melaksanakan rencana dan memeriksa jawaban, tidak menggunakan intuisi. (2) karakteristik intuisi siswa cerdas istimewa berbakat istimewa laki-laki; dalam memahami masalah, menggunakan intuisi afirmatori yang bersifat langsung, dalam membuat rencana penyelesaian, menggunakan intuisi afirmatori yang bersifat langsung berdasar pada indera dan imajinasi, dan bersifat kokoh, dalam melaksanakan rencana dan memeriksa jawaban, tidak menggunakan intuisi.