;

Abstrak


Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Sma Muhammadiyah 4 Yogyakarta (Sebuah Kajian Sosiolinguistik)


Oleh :
Rulyandi - S841208040 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan wujud alih kode dan campur kode yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia, serta dampak alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Data dalam penelitian ini adalah tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta yang mengandung unsur alih kode dan campur kode. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas X. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi secara langsung dan wawancara mendalam. Pengujian validitas data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Teknik analisis data dengan menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode dan campur kode yang ditemukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Wujud alih kode intern ditemukan: (1) alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa (2) alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Wujud alih kode ekstern ditemukan: (1) alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa asing (Inggris), (2) alih kode dari bahasa asing (Arab) ke bahasa Indonesia. Dari hasil penelitian ditemukan lima wujud campur kode: 1) campur kode berupa penyisipan kata, 2) campur kode berupa frase, 3) campur kode berupa klausa, 4) campur kode berupa pengulangan kata, dan 5) campur kode berupa idiom/ungkapan. Faktor-faktor penyebab alih kode meliputi: 1) penutur (OI), 2) lawan tutur (O2), 3) hadirnnya penutur ketiga (O3), (4) pokok pembicaraan (topik), (5) untuk membangkitkan rasa humor. Faktor penyebab campur kode meliputi: (1) ingin menjelaskan sesuatu, (2) karena situasi, (3) ingin menjalin keakraban guru dan siswa. Dampak alih kode dan campur kode meliputi : (1) dampak positif yaitu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, (2) damapak negatif rusaknya tatanan bahsa Indonesia yang diakibatkan dari terjadinya interfrensi dan integrasi, serta dengan adanya alih kode dan campur kode penggunaan bahasa Indonesia tidak dilakukan secara baik dan benar sehingga dalam pembelajaran situasi menjadi tidak formal.