Abstrak


Tindak Tutur Direktif Guru Di Kelas Mata Pelajaran Bahasa Inggris (Penelitian Etnografik Di Sma Negeri Kota Surakarta)


Oleh :
Suparno - T13080900 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini ialah menemukan dan mendeskripsi (1) pemanfaatan variabilitas tuturan direktif oleh guru di kelas mata pelajaran Bahasa Inggris SMA Negeri Kota Surakarta, (2) alasan guru menggunakan beragam tuturan direktif dan (3) realisasi implementasi prinsip kesantunan di dalam penggunaan tuturan direktif. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan etnografi. Data penelitian ini ialah tuturan direktif guru di kelas mata pelajaran Bahasa Inggris dan pernyataan yang menunjukkan pengetahuan, keyakinan dan pengalamannya sebagai guru Bahasa Inggris. Data penelitian ini digali dari (1) informan (guru Bahasa Inggris dan siswa SMA Negeri Kota Surakarta), (2) peristiwa (interaksi guru-siswa di kelas mata pelajaran Bahasa Inggris) dan (3) artefak (ruang kelas, buku ajar dan RPP guru). Instrumen utama pengumpulan data penelitian ini ialah peneliti sendiri, didukung oleh logistik yang relevan. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah observasi berperan serta, wawancara mendalam, keduanya dengan teknik pencatatan, dan analisis artefak. Teknik analisis data yang digunakan merujuk pada Spradley (1979) dan Spradley (1980), yang meliputi (1) analisis domain, (2) analisis taksonomik, (3) analisis komponensial dan (4) penemuan tema-tema budaya. Temuan penelitian ini adalah bahwa di kelas mata pelajaran Bahasa Inggris guru (1) memanfaatkan variabilitas bentuk linguistik dan daya ilokusioner ungkapan direktif dalam mendorong siswa melakukan kegiatan belajar, (2) menggunakan beberapa jenis tuturan direktif untuk (a) menghargai siswa, (b) memfasilitasi kegiatan belajar siswa, (c) menggerakkan kegiatan belajar siswa serta (d) menjaga kualitas input, dan (3) merealisasikan implementasi prinsip kesantunan di dalam menggunakan tuturan direktif dengan (a) tawaran dan permintaan untuk memaksimalkan keuntungan siswa, (b) ajakan dan permintaan untuk meminimalkan keuntungan diri, (c) pujian untuk memaksimalkan pujian pada siswa, (d) memuji siswa untuk meminimalkan pujian pada diri, (e) ungkapan solidaritas untuk memaksimalkan persetujuan dengan siswa, dan (f) sapaan akrab untuk memaksimalkan simpati pada siswa. Temuan penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan tuturan direktif oleh guru dengan beragam bentuk linguistik dan daya ilokusioner membuat siswa merasa nyaman dan kegiatan pembelajaran di kelas mata pelajaran Bahasa Inggris berjalan lancar. Implikasi temuan penelitian ini ialah bahwa penggunaan tuturan direktif oleh guru di kelas dapat dipertimbangkan sebagai salah satu materi pengembangan kompetensi pofesional guru, yang meliputi kompetensi profesional, pedagogik, sosial dan personal.