;

Abstrak


Bahasa Jawa “Jawa Timuran” Yang Dianggap Baku Dalam Persepsi Masyarakat Jawa Timur Di Surabaya (Kajian Sosiolinguistik)


Oleh :
Sri Andayani - S11110200 - Sekolah Pascasarjana

Bahasa Jawa “Jawa Timuran” dianggap berbeda dengan Bahasa Jawa baku Solo-Yogya. Perbedaan yang berasal dari tuturan dan tulisan sehari-hari masyarakat Jawa Timur, khususnya di Surabaya ini menjadikan kekhasan dan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa Timur. Berdasarkan hal tersebut, sebuah penelitian Sosiolinguistik dalam hal variasi bahasa yang bersifat deskriptif kualitatif ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan BJJT dari dimensi fonologis, morfosintaksis, dan leksikal. Data penelitian ini didapatkan dari tuturan BJJT masyarakat Surabaya sehari hari, dan tulisan BJJT melalui metode simak dan metode cakap, dengan teknik simak dan catat (teknik bebas libat cakap), teknik pustaka, dan kerjasama dengan informan. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode distribusional dengan teknik oposisi pasangan minimal dan oposisi dua-dua. Kajian Sosiolinguistik tentang variasi bahasa ini dikupas dengan teori Sosiolinguistik Sumarsono, 2002; teori Fonologi Edi Subroto dkk, 1991 dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa Huruf Latin yang Disempurnakan, 2006; teori morfologi-sintaksis dari Uhlenbeck, 1978, Sudaryanto dkk, 1991, dan Suwadji dkk, 2004. Secara leksikal juga diinventarisasi leksikon-leksikon khas BJJT. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa perbedaan BJJT dengan BJB secara fonologis terdapat pada pelafalan yang mengarahkan pada berbedanya sistem fonem BJJT serta dalam penyimbolan grafemnya. Selain itu kekhasan BJJT juga ditemukan pada terjadinya kaidah-kaidah fonologis, seperti asimilasi, aferesis, apokope, paragog, lenisi, dan anti-penyandhian dalam pelafalannya. Dari segi morfosintaksis ditemukan berkurangnya macam dan bentuk afiksasi serta penyimpangan penggunaannya dari aturan baku BJ. Dari segi leksikal diinventarisasi leksikon-leksikon khas yang tidak digunakan dalam BJB.