Abstrak


Perbedaan Efek Pemberian Informasi Terapi Terhadap Respon Pengontrolan Tekanan Darah Lansia Di Posyandu Lansia Desa Gedongan, Kecamatan Baki, Sukoharjo


Oleh :
Nita Wahyu Wijayanti - M3510055 - Fak. MIPA

Prevalensi Penyakit Tekanan Darah Tinggi Di Indonesia Masih Sangat Tinggi. Menurut Riskesdas Tahun 2007 31,7 % Dari Penduduk Indonesia Mengalami Penyakit Tekanan Darah Tinggi. Usia Merupakan Salah Satu Faktor Resiko Hipertensi Yang Tidak Dapat Dikendalikan.Semakin Bertambahnya Usia, Semakin Rentan Terkena Hipertensi. Penderita Hipertensi Merupakan Kategori Pasien Yang Harus Diberikan Konseling Ataupun Informasi Terapi. Penelitian Ini Mengungkapkan Bagaimana Perbedaan Efek Pemberian Informasi Terapi Terhadap Respon Pengontrolan Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi. Penelitian Ini Menggunakan Metode Eksperimental Dengan Desain Penelitian Yaitu Pretest Posttest Control Group Design. Teknik Sampling Pada Penelitian Ini Yaitu Purposive Sampling Dengan Sampel Yang Digunakan Adalah Lansia Penderita Hipertensi Yang Datang Ke Posyandu Lansia Desa Gedongan. Data Yang Digunakan Diperoleh Dari Hasil Pengukuran Tekanan Darah (Sistolik Dan Diastolik) Sebelum Dan Setelah Pemberian Informasi Terapi. Analisis Data Menggunakan Uji Paired T-Test Dan Independent T-Test. Berdasarkan Uji Paired T-Test Didapatkan Hasil Nilai Signifikan Uji < 0,05 Yaitu 0,024 Dan 0,000 Yang Berarti Terdapat Perbedaan Yang Signifikan Rata-Rata Penurunan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Informasi Terapi. Berdasarkan Uji Independent T-Test Juga Didapatkan Hasil Nilai Signifikan Uji < 0,05 Yaitu 0,011 Dan 0,001 Yang Berarti Bahwa Terdapat Perbedaan Yang Signifikan Rata-Rata Penurunan Tekanan Darah Antara Kelompok Kontrol Dan Kelompok Eksperimen. Sehingga, Dari Penelitian Ini Dapat Disimpulkan Bahwa Ada Perbedaan Efek Pemberian Informasi Terapi Terhadap Respon Pengontrolan Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi.