Abstrak


Analisis efisiensi layout fasilitas produksi pada pembuatan buku lks di CV. Harapan Baru Surakarta


Oleh :
Arif Rahmad Yulia Mustafa - - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Tata letak fasilitas produksi merupakan suatu cara untuk mengatur segala fasilitas fisik dari sistem guna mendapatkan hasil yang optimal serta dapat mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian pada proses produksi buku LKS pada percetakan CV. Harapan baru, Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui urutan proses produksi pada pembuatan buku LKS di CV. Harapan Baru, untuk mengetahui layout fasilitas produksi yang diterapkan di CV. Harapan Baru, serta untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas layout proses produksi pembuatan buku LKS di CV. Harapan Baru, Surakarta. Dari analisis yang dilakukan pada proses produksi buku LKS di CV. Harapan Baru Surakarta, dengan menggunakan layout produk. Dapat dikelompokan menjadi empat stasiun kerja, stasiun kerja pertama meliputi pekerjaan A dan B, stasiun kerja ke dua meliputi pekerjaan C dan D, stasiun kerja ke tiga meliputi pekerjaan E dan F, yang terakhir stasiun kerja ke empat meliputi G,H dan I. Dari hasil analisis pada proses produksi di percetakan CV. Harapan Baru dengan mengunakan siklus kerja 0.104 menit, menghasilkan waktu menganggur 0.208 menit, tingkat efisiensi dan efektifitas sebesar 50% dan 58% serta tingkat penundaan sebesar 50%. Dengan mengunakan siklus kerja 0.06 menit (siklus kerja yang diijinkan) yang mana dari hasil analisis dapat diperoleh hasil yang lebih baik karena menghasilkan waktu menganggur yang lebih kecil sebesar 0.032 menit, sedangkan untuk tingkat efisiensi dan efektifitas jaun lebih baik yakni sebesar 86.7% dan 100% untuk tingkat efektifitas, serta tingkat penundaan yang rendah yaitu peningkatan sebesar 13.3%. Dengan melihat hasil perhitungan dari metode yang telah digunakan di atas, saran yang dapat disampaikan adalah hendaknya perusahaan menggunakan siklus kerja yang terkecil agar efisiensi dan efektifitas dapat tercapai dengan mengavaluasi kembali tiap stasiun kerja stasiun kerja dan meningkatkan kinerja karyawan serta perawatan mesin dan fasilitas produksi lain agar proses produksi berjalan lancar.