Abstrak


Pengaruh Perbedaan Ketinggian Tempat Tanam Terhadap Kadar Kafein Daun Teh (Camellia Sinensis (L.) Kuntze) Di Perkebunan Kemuning Karanganyar Jawa Tengah Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)


Oleh :
Wahyu Rohmatin Nikmah - M3510078 - Fak. MIPA

Seduhan daun teh merupakan minuman paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air. Dalam teh terdapat senyawa kafein yang mempunyai banyak khasiat dalam kesehatan. Perkebunan teh pada umumnya terdapat didataran tinggi tepatnya di daerah pegunungan yang mempunyai ketinggian tanah yang berbeda yang dapat mempengaruhi kadar metabolit sekunder dalam tanaman. Maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh ketinggian tempat tanam terhadap kadar kafein dalam daun teh. Penelitian ini merupakan peneitian eksperimental yang dilakukan dengan mengambil sampel daun teh varietas TRI 2024 dari tiga variasi ketinggian, yaitu 800 m; 1000 m; dan 1200 m dpl. Metode analisa kadar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Instrument KCKT yang digunakan merk Lab Alliance, pompa LC-10AT VP, kolom ACE 5 C18 dan detektor UV dengan panjang gelombang 275 nm. Analisa perbedaan kadar kafein antara 3 variasi ketinggian tempat tanam dianalisa menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh antara ketinggian tempat tanam terhadap kadar kafein. Kadar kafein pada ketinggian 800 m dpl adalah 562,20782 mg/gram sampel, pada ketinggian 1000 m dpl adalah 239,80893 mg/gram sampel dan kadar kafein pada ketinggian 1200 m dpl adalah 185,93200 mg/gram. Hal ini menunjukkan bahwa kadar kafein paling tinggi adalah pada ketinggian 800 m dpl sebanyak 562,20782 mg/gram sampel