Abstrak


Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak-Etap) Pada Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Pengrajin Mebel Desa Gondangsari Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten


Oleh :
Arri Alfitri - K7410028 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana pemahaman Perajin mebel di UMKM Desa Gondangsari tentang SAK-ETAP (2) Bagaimana pencatatan dan penyusunan laporan keuangan yang dilakukan Perajin mebel Desa Gondangsari, dan untuk mengetahui apakah pencatatan dan penyusunan laporan keuangan sudah mengacu pada SAK-ETAP (3) Kendala-kendala yang dihadapi Perajin mebel dalam melakukan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan yang mengacu pada SAK-ETAP. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling, dimana sampel yang diambil tidak ditekankan pada jumlah melainkan pada kedalaman informasi dari sampel sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pemahaman perajin mebel tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) masih rendah (2a) Pencatatan dan penyusunan laporan keuangan yang dilakukan perajin mebel hanya sebatas laporan bisnis yang dibuat sesuai dengan pemahaman dan kebutuhan masing-masing perajin mebel. Pencatatan yang dilakukan perajin mebel tersebut tidak sesuai dengan siklus akuntansi (2b) Perajin mebel tidak menerapkan SAK-ETAP dalam menyusun laporan keuangan, karena perajin mebel kurang memahami SAK-ETAP. Perajin mebel dalam menghitung laba perusahaan dengan menghitung selisih dari bukti transaksi penjualan dan bukti transaksi pembelian. Perajin mebel tidak menghitung asset dan penyusutan asset perusahaan. Perajin menganggap pencatatan yang dilakukan sudah jelas dan efektif (3) Kendala-kendala perajin mebel dalam menerapkan SAK-ETAP, sebagai berikut: kurangnya pengetahuan perajin mebel tentang SAK-ETAP, tidak adanya tenaga akuntansi pada perajin mebel, perajin mebel kurang memahami pentingnya pencatatan dan penyusunan laporan keuangan, dan kurang efektifnya sosialisasi dari pihak yang berkompeten tentang SAK-ETAP.