Abstrak


Perbedaan Proporsi Fokus Iritatif Pada Pasien Psikosis Polimorf Akut Dengan Gejala Skizofrenia Dan Yang Remisi (Suatu Analisis Brain Mapping)


Oleh :
Citra Aristasari - G0007188 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Brain Mapping (BM) merupakan transformasi gambaran Electroencephalography (EEG) dalam bentuk peta otak berwarna dan belum banyak dimanfaatkan penggunaannya di bidang psikiatri. Setiap gangguan mental akan mempengaruhi aktivitas neuron otak yang dapat merubah gambaran BM. Psikosis yang akut dapat meningkatkan aktivitas gelombang otak tertentu di regio otak tertentu yang dikenal sebagai gambaran fokus iritatif sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan kemajuan terapi. Studi ini merupakan studi pendahuluan untuk membuktikan adanya perbedaan proporsi fokus iritatif pada BM pasien Psikosis Polimorf Akut dengan Gejala Skizofrenia dan yang remisi. Metode: Studi ini merupakan studi penampang lintang, retrospektif observasional analitik terhadap subjek penelitian yang dirujuk untuk pemeriksaan EEG/BM di salah satu praktek dokter spesialis psikiatri. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling (dengan surat pengantar yang didiagnosis Episoda Skizofrenik Akut/ESA atau Psikosis Polimorf Akut dengan Gejala Skizofrenia) dan fixed exposure sampling dengan membagi subjek penelitian menjadi dua berdasar status pajanan, yaitu kelompok akut dan remisi, selanjutnya dianalisis perbedaan proporsi jumlah pasien yang mengalami abnormalitas gambaran BM berupa fokus iritatif di kedua kelompok subjek penelitian dengan bantuan program SPSS IBM versi 21. Hasil: Jumlah pasien yang mempunyai fokus iritatif BM di kelompok akut (48,3%) dan di kelompok remisi (33,3%). Dari analisis beda proporsi didapatkan pasien yang mengalami fokus iritatif secara bermakna dengan proporsi lebih banyak pada kelompok akut dibanding remisi (p = 0,03), serta tidak didapatkan kemaknaan perbedaan proporsi variabel perancu (umur dan jenis kelamin). Simpulan: Jumlah proporsi pasien yang mengalami fokus iritatif secara sangat bermakna lebih banyak pada kelompok akut dibandingkan kelompok remisi.