Abstrak


Analisis Kohesi Dan Koherensi Rubrik Gagasan Pada Harian Solopos Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Di Sma


Oleh :
Yanuar Bagas Arwansyah - K1210059 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) penggunaan aspek kohesi gramatikal yang meliputi referensi dan konjungsi, serta kohesi leksikal repetisi dan sinonimi dalam wacana gagasan pada harian Solopos; (2) penggunaan aspek koherensi yang meliputi hubungan amplikatif, kausalitas, dan penambahan dalam wacana gagasan pada harian Solopos; (3) relevansi hasil penelitian ini sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan sumber data utama adalah rubrik gagasan harian Solopos edisi bulan November 2013 sampai dengan Januari 2014. Teknik sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling dan menggunakan teknik analisis mengalir dalam analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rubrik gagasan harian Solopos menggunakan kohesi gramatikal yang tepat sehingga mampu membentuk sebuah wacana yang memiliki kepaduan bentuk. Aspek kohesi gramatikal yang digunakan berdasar pembatasan yang dilakukan meliputi pengacuan dan konjungsi. Dalam hal ini, aspek pengacuan persona yang sering digunakan adalah pengacuan persona I jamak, yaitu kita. Dalam rubrik gagasan juga digunakan referensi demonstratif penunjuk umum, yakni referensi yang menunjuk pada hal yang bersifat umum atau referensi yang tidak menunjuk secara khusus pada persona atau waktu. Selain itu, konjungsi yang digunakan di dalam rubrik gagasan ini adalah konjungsi koordinatif dan subordinatif. Konjungsi dan sebagai konjungsi koordinatif hubungan penambahan menjadi konjungsi koordinatif yang paling sering digunakan, sedangkan konjungsi dengan sebagai konjungsi subordinatif cara menjadi konjungsi subordinatif yang paling sering muncul. Koherensi dalam gagasan harian Solopos ditunjukan dengan sistematika penulisan gagasan yang runtut. Selain itu, penggunaan konjungsi dan referensi juga menjadi penanda koherensi gagasan harian Solopos. Pengacuan (referensi) yang ada menandakan adanya kepaduan konteks pembahasan dalam gagasan harian Solopos. Kohesi leksikal repetisi yang paling sering muncul adalah repetisis epizeukis. Kesimpulannya, tajuk rencana harian Solopos memiliki relevansi untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA dilihat dari kesesuaian unsur-unsur penyusun tajuk rencana dengan beberapa kompetensi dasar yang ada di tingkat pendidikan SMA, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan keberadaan harian Solopos yang memasyarakat.