Abstrak
Perbedaan Tingkat Kelelahan Tenaga Kerja Yang Mengalami Kecemasan Akibat Kebisingan Pada Bagian Weaving, Riching, Dan Administrasi Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
Oleh :
Eka Rosanti - A131108002 - Sekolah Pascasarjana
Kebisingan sebagai aspek terpenting dalam higiene industri yang direspon oleh tenaga kerja sebagai suatu gangguan akan memberikan peringatan kepada tubuh berupa kecemasan. Kecemasan dapat mempengaruhi kekebalan tubuh yang berakibat terjadinya kelelahan kerja melalui peran hormon dari poros (axis) Hyphotalamic Pituitary Adrenal dan poros (axis) Sympathetic Adrenal Medullary. Penelitian ini bertujuan untuk membedakan tingkat kelelahan tenaga kerja yang mengalami kecemasan akibat kebisingan pada bagian weaving, riching, dan administrasi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi ditentukan dengan kriteria untuk mendapatkan populasi sasaran. Sampel ditentukan dengan teknik sampling menggunakan random sampling acak sederhana. Uji Hubungan menggunakan uji spearman rho dan uji beda menggunakan uji kruskal wallis.
Kebisingan di ruang weaving 99,12 dB dengan kecemasan sedang dan kelelahan sedang, kebisingan di ruang riching 68,23 dB dengan kecemasan sedang dan kelelahan ringan, dan kebisingan di ruang administrasi 67,4 dB dengan kecemasan ringan dan kelelahan ringan. Hasil uji kruskal wallis menunjukkan ada perbedaan dari ketiga variabel (0,000), hasil uji spearman rho menunjukkan ada hubungan antara kebisingan dengan kecemasan (0,000) dengan r = 0,367 namun tidak terdapat hubungan antara kecemasan dengan kelelahan (0,233) dengan r = 0,095.
Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan tingkat kelelahan tenaga kerja yang mengalami kecemasan akibat kebisingan pada bagian weaving, riching, dan administrasi di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Upaya pengendalian kebisingan yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan alat pelindung diri berupa Ear Plug dan Ear Muff.